Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Darmin: UMKM Harus Didorong "Go Digital"

Kompas.com - 05/01/2017, 16:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, aktivitas transaksi digital harus menjadi gerakan inklusif yang melibatkan semua pihak, temasuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pernyataan itu diungkapkan Darmin saat memberikan paparan orasi ilmiah pengembangan ekonomi digital dalam Dies Natalis Universitas Brawijaya ke-54 di Malang, Kamis (5/1/2017).

"Unit usaha khususnya UMKM yang harus didorong untuk go digital," ujar Darmin dalam paparan tertulis yang diterima Kompas.com.

Kewirausahaan, ungkap Darmin, memiliki kontribusi penting bagi pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, berbagai pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga pemangku kepentingan lainnya harus memberikan dukungan.

Bahkan, pengembangan usaha baru telah menjadi faktor pembentuk kekuatan perekonomian untuk bertahan dalam dinamika ekonomi global.

Hal itu bisa terlihat dari pengalaman Indoneisa pada krisis ekonomi 1998 dan 2008.

Di tengah banyak tumbangnya perusahaan-perusahaan besar saat itu, usaha baru yang masuk dalam skala UMKM justru tetap dapat tumbuh dan berkembang.

"Mereka lebih fleksibel dalam merespon perubahan yang diwujudkan dalam bentuk diversifikasi usaha," kata Darmin.

Keunggulan UMKM itu dinilai perlu untuk berkolaborasi dengan perkembangan perdagangan secara online atau e-commerce.

Pemerintah yakin banyak manfaat yang didapatkan pelaku usaha UMKM bila mampu go digital.

Manfaat itu diantaranya yakni kemudahan untuk ekspansi pasar, rantai perdagangan lebih efisien, pemasaran dan promosi produk lebih mudah, serta biaya transaksi yang menjadi lebih rendah.

Kewirausahaan

The Global Entrepreneurship and Development Institute, USA (GEDI) telah merilis Global Entrepreneurship Index Tahun 2017, secara global Indonesia menempati peringkat ke-90 dari 137 negara.

Menurut Darmin, rendahnya peringkat itu menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mengolah keunggulan jumlah pasar yang sangat besar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com