Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Devisa Indonesia Akhir 2016 Capai 116,4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 09/01/2017, 16:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2016 tercatat sebesar 116,4 miliar dollar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan 111,5 miliar dollar AS pada akhir November 2016.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, peningkatan cadangan devisa tersebut antara lain berasal dari penerbitan obligasi global atau global bonds dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Faktor lainnya adalah penerimaan pajak dan devisa migas yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan Surat berharga BI valas jatuh tempo.

Posisi cadangan devisa per akhir Desember 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Pun posisi cadangan devisa ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Tirta dalam pernyataan resmi, Senin (9/1/2017).

Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, salah satu penyebab naiknya cadangan devisa adalah surplusnya neraca perdagangan.

Selain itu, kenaikan cadangan devisa juga disebabkan penerbitan obligasi global. Di samping itu, meskipun kebutuhan pembayaran utang di akhir tahun meningkat, namun pemasukan devisa masih jauh lebih besar.

“Kurs juga stabil, jadi kebutuhan stabilisasi di Desember 2016 jauh lebih kecil dibandingkan November 2016 pasca pilpres AS,” ungkap Perry di Jakarta akhir pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com