Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Membaik, Bahana Sekuritas Perkirakan IHSG Bisa ke 6.000

Kompas.com - 10/01/2017, 08:07 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bahana Sekuritas memperkirakan ekonomi bakal tumbuh 5.3 persen, dengan asumsi Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps). Dengan demikian maka daya beli masyarakat akan tetap terjaga kuat.

Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan akan menjadi katalis bagi perekonomian, setelah pemerintah sukses dengan program pengampunan pajak atau tax amnesty. Membaiknya harga komoditas di pasar global juga memberi dampak positif bagi eksport Indonesia.

"Meski ada tekanan dari rencana kenaikan tarif listrik, namun inflasi masih akan terjaga di bawah 4 persen sepanjang 2017," kata Kepala Riset dan Strategi Bahana Securities, Harry Su, melalui keterangan tertulis, Selasa (10/1/2017).

Menurut Harry, selisih suku bunga obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dengan suku bunga US t-bills diperkirakan masih akan stabil sekitar 550 basis poin, meski The Fed akan menaikkan suku bunga sepanjang tahun ini.

"Sehingga BI masih punya ruang untuk memotong suku bunga selama dinamika inflasi dan stabilitas keuangan masih bisa tetap terjaga,” imbuh Harry.

Bahana memperkirakan rata-rata inflasi sepanjang 2017 akan berada pada kisaran 3,7 persen, sudah dengan asumsi adanya kenaikan tarif listrik.

Pemulihan ekonomi pada akhirnya memberi dampak pada peningkatan barang impor dan berujung pada kenaikan defisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 2,3 persen dari pertumbuhan ekonomi, dibanding perkiraan tahun lalu sekitar 2 persen.

Dengan berbagai optimisme dalam perekonomian versi Bahana Securities, sekuritas milik pemerintah ini meyakini, indeks harga saham gabungan (IHSG) bakal melesat hingga 6.000, naik sekitar 13 peresen dibanding harga penutupan tahun 2016 yang sebesar 5.296.

Tantangan IHSG

Meski memperkirakan IHSG membaik didorong kondisi perekonomian, Bahana Sekuritas juga mengemukakan masih ada tantangan kenaikan IHSG. Harry menyebutkan, dalam roadshow ke Eropa pertengahan Desember lalu, investor memberi penilaian negatif terhadap situasi politik Indonesia.

"Penyelesaian kasus hukum yang menjerat Ahok menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor dalam merencanakan investasi mereka di Indonesia,” kata Harry.

"Pemilihan gubernur DKI Jakarta dengan tiga pasangan dari tiga kubu politik akan menjadi gambaran atas apa yang dapat terjadi pada pemilihan presiden pada 2019,” tambah Harry.

Dia menambahkan, jika Indonesia mampu mengatasi kegaduhan politik dengan bener, maka pondasi pemerintah untuk melaju dengan pesat dan menarik investasi akan semakin kuat.

Dengan bauran antara optimisme dan kegaduhan politik yang membayangi Indonesia sepanjang 2017, Bahana merekomendasikan beli untuk saham Astra Internasional (ASII) dengan target harga Rp 10.000, Telkom (TLKM) dengan target harga Rp 5.000, Wijaya Karya (WIKA) dengan target harga Rp 3.267, dan Ciputra Development (CTRA) dengan target harga Rp 1.800.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com