Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Menyiapkan Modal Untuk Memulai Bisnis Kuliner

Kompas.com - 17/01/2017, 11:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kuliner memang langgeng sepanjang peradaban manusia. Tak heran, usaha kuliner terus bermunculan bak cendawan di musim hujan.

Iming-iming prospek nan cerah dan kesuksesan di masa mendatang mendorong banyak orang ikut membangun usaha kuliner. Toh, tak sedikit orang yang mengurungkan niat ikut membangun bisnis kuliner.

Bukan rahasia lagi, salah satu alasan banyak orang membatalkan niat membuka usaha, baik usaha kuliner maupun usaha lainnya, adalah pandangan yang mengidentikkan pengusaha dengan orang yang memiliki kantong tebal. Maklum, membangun usaha hingga sukses memang membutuhkan modal yang tidak sedikit.

Namun, pandangan tersebut juga tidak sepenuhnya benar. Henky Eko Sriyantono, pakar dan praktisi bisnis, mengatakan, modal memang acap kali jadi penghambat alias mental block untuk memulai usaha. Padahal, modal utama dalam memulai usaha sebetulnya: keberanian untuk memulai.

Erwin Halim, pengamat waralaba dari Proverb Consulting, mengamini, uang bukanlah modal utama dalam membangun sebuah bisnis. Keahlian, jaringan atau relasi yang baik, dan pengetahuan juga bisa menjadi modal dalam membangun sebuah bisnis kuliner.

Jika tak memiliki dana yang cukup sebagai modal usaha, Erwin bilang, Anda bisa bekerja sama dengan orang yang memiliki modal namun tak punya kemampuan, pengetahuan, atau jaringan.

"Jika memiliki keahlian di bidang kuliner, Anda bisa mengajak mitra yang memiliki modal dengan pola kerjasama bagi hasil," imbuh Henky, pendiri jaringan waralaba Bakso Malang Kota Cak Eko.

Toh, Hendy Setiono, Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Baba Rafi Enterprise, menyatakan, peran modal bagi calon pengusaha kuliner tidak besar. Modal hanya berperan sekitar 10 persen dalam menjamin keberhasilan bisnis kuliner.

"Selebihnya, ditentukan oleh pengalaman, pengetahuan, keahlian, keberanian, kreativitas, dan inovasi, serta semangat," ungkap Hendy.

Modal juga tidak selalu harus dalam bentuk dana segar. Para pengusaha kuliner sepakat, berbagai aset yang Anda miliki saat ini bisa jadi modal usaha.

Misalnya, resep warisan maupun resep rahasia bisa menjadi modal berharga dalam membangun bisnis kuliner.

Begitu pula dengan peralatan dapur yang sudah Anda miliki bisa menjadi modal alih-alih Anda harus membeli peralatan baru. Begitu pula dengan keahlian dan pengetahuan memasak atau mengelola kedai. Aset lain seperti rumah juga bisa Anda manfaatkan sebagai tempat membuka kedai.

Menyiapkan modal

Berbekal keyakinan bahwa usaha bisa dibangun tanpa anggaran dalam jumlah besar, semestinya Anda tak perlu lagi ragu membangun bisnis kuliner. Toh, modal uang yang besar tak menjamin usaha Anda bakal sukses dan langgeng.

Meski begitu, modal usaha, apa pun bentuknya, harus dipersiapkan sejak awal. Tentu, modal tersebut tidak harus berasal dari kocek Anda sendiri.

Sebab, saat ini tersedia cukup banyak fasilitas permodalan dengan persyaratan yang cukup mudah. Ini sangat membantu bagi Anda yang memiliki keterbatasan modal dalam merencanakan usaha kuliner.

Nah, sebelum memulai usaha, Hendy menuturkan, Anda sebaiknya memiliki rencana bisnis yang jelas. Misalnya, Anda ingin membuka kedai makanan. Anda mau tidak mau harus harus menghitung berapa modal yang cukup untuk membangun dan menjalankan usaha itu.

Erwin mengatakan, Anda sebaiknya memulai usaha dengan menyusun modal bisnis terlebih dahulu. Sebuah modal bisnis yang baik akan menawarkan nilai yang unik dan memiliki nilai lebih dibanding kompetitor.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com