Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Paparkan Amnesti Pajak kepada Bank Dunia

Kompas.com - 17/01/2017, 15:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memaparkan program pengampunan pajak atau tax amnesty di hadapan Bank Dunia.

Dalam kesempatan tersebut, Sri menjelaskan tujuan pemerintah Indonesia menerapkan pengampunan pajak.

Menurut Sri, penerapan amnesti pajak tidak lepas dari permasalahan penerimaan negara yang dialami oleh negara.

Ketika dirinya baru memulai kembali jabatannya sebagai menteri keuangan, Sri mempelajari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama tiga tahun terakhir, yakni tahun 2014 hingga 2016.

“Kami melihat anggaran selama tiga tahun berturut-turut. Memang ada shortfall penerimaan negara,” kata Sri dalam paparannya pada acara Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Lebih lanjut, Sri mengungkapkan pula pentingnya penerimaan dari sisi perpajakan maupun cukai.

Oleh karena itu, sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan penerimaan, maka ia menyatakan pihaknya akan mengelola amnesti pajak dengan baik dan memperkuatnya.

Sri pun memaparkan beberapa manfaat yang diperoleh dari kebijakan pengampunan pajak. Pertama, penerapan amnesti pajak akan memperkuat kemampuan dalam mengidentifikasi penerimaan perpajakan sekaligus memperkuat kepatuhan wajib pajak.

“(Amnesti pajak) akan memperkuat penerimaan pajak. Selain itu, akan memperkuat penerimaan pajak dan kemampuan untuk mengestimasi penerimaan pajak,” ujar Sri.

Kedua, program pengampunan pajak diyakini Sri juga akan mendorong pembangunan kembali kredibilitas Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Sri mengatakan, pihaknya kini tengah berupaya memperbaiki kinerja dan kredibilitas otoritas pajak tersebut.

Ketiga, program pengampunan pajak juga akan mendorong perbaikan sistem teknologi informasi dan basis data yang dimiliki otoritas pajak.

Sri menyatakan, elemen ini berguna untuk mendeteksi harta wajib pajak yang harus dilaporkan kepada negara.

“Bagaimana kita tahu harta wajib pajak ada di Indonesia atau di dunia. Bagaimana aktivitas mereka,” ungkap Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com