JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan manajer investasi Bahana TCW Investment Management, pada tahun ini akan meluncurkan 30 produk reksa dana baru. Jumlah tersebut sama dengan jumlah produk baru perusahaan sepanjang 2016.
Presiden Direktur Bahana TCW Investment Management Edward P Lubis mengatakan, produk reksa dana baru yang akan diluncurkan juga menyasar fokus program pemerintah, yaitu infrastruktur.
Edward menyebutkan, pada tahun ini pihaknya akan merilis reksa dana bertema infrastruktur. Tujuannya, untuk mengembangkan akses permodalan ke proyek-proyek infrastruktur.
“Sebagai salah satu manajer investasi yang masih terafiliasi dengan pemerintah, kami juga tetap dipacu untuk mencari alternatif pembiayaan infrastruktur,” kata Edward di Jakarta, Kamis (19/1/2017).
Untuk pembiayaan infrastruktur ini, akan dimulai dari instrumen reksa dana penempatan terbatas (RDPT) berbasis surat utang.
Pilihan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa instrumen tersebut relatif mudah dipahami dan juga memberikan imbal hasil (yield) yang reguler dan disukai kalangan investor institusi.
Reksa Dana Syariah
Reksa dana lain yang diluncurkan tahun ini adalah reksa dana syariah global, dengan portofolio yang diinvestasikan di pasar saham Amerika Serikat (AS).
Menurut Edward, tren pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan berpusat di AS. Hal tersebut menjadi daya tarik instrumen ini.
“Kenapa produk ini (reksa dana syariah global)? Karena pertumbuhan pasar di AS sangat menarik bagi investor global. Tentunya, ini bisa dimanfaatkan investor Indonesia baik institusi maupun ritel untuk melakukan diversifikasi,” ucap Edward.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.