Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Ditargetkan 25 Juta Pekerja Terlayani BPJS Ketenagakerjaan

Kompas.com - 23/01/2017, 19:39 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan, pada tahun 2017, jumlah kepesertaan tenaga kerja aktif mencapai 25,2 juta. Angka itu naik dari pencapaian 2016 sebesar 22,6 juta orang.

Sementara iuran ditargetkan mencapai Rp 55,37 triliun dan dana kelolaan ditargetkan mencapai Rp 297 triliun.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada tahun 2016, jumlah kepesertaan aktif mencapai 22,6 juta orang dengan dana kelolaan mencapai Rp 260 triliun.

"Target kepesertaan tahun ini 25,2 juta dengan dana kelolaan Rp 297 triliun," ungkap Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto di Kantor Kementerian Desa, Kalibata Jakarta, Senin (23/1/2017).

Agus menyampaikan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan berupaya meningkatkan sinergi dengan berbagai pihak dalam meningkatkan jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Seperti yang dilakukan kali ini dengan menggandeng Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dalam melindungi pegawai non-Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) dan tenaga pendukung dari dua kementerian tersebut.

"Kami akan bersinergi dengan seluruh kementerian dan lembaga, badan dan perusahaan untuk mengikutsertakan seluruh tenaga kerjanya, khususnya untuk tenaga kerja non ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk dapat jaminan sosial," ungkap Agus.

Menurut Agus, BPJS Ketenagakerjaan juga membuat agen-agen yang tersebar di daerah melalui program Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai).

Program tersebut tengah diuji coba di dua kota, yakni Yogyakarta dan Jember Jawa Timur. "Jadi memang tujuan utama kami adalah perluasan cakupan kepesertaan. Ini mengandung arti jumlahnya ditambah, dan area kepesertaannya diperluas," tambah Agus.

Diakui, dalam meningkatkan jumlah kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa berjalan sendiri dan diperlukan sinergi dengan berbagai pihak.

"Tentunya kami tidak bisa bekerja sendiri, kami sangat tidak mungkin bisa memiliki jangkauan-jangkauan sampai ke desa-desa seluruh Indonesia. Oleh karenanya kami harus bekerja sama dengan semua pihak kementerian atau lembaga untuk bisa memperluas," papar Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Kejanggalan-kejanggalan Seputar Tuduhan terhadap Tiktok Shop

Whats New
Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Luhut: Permasalahan Sampah di Laut Bukan Pekerjaan yang Bisa Selesai dalam 5 Tahun

Whats New
Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Indocement Buka Lowongan Kerja hingga 8 Oktober 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

4 Pulau di Riau Terancam Tenggelam, Luhut Minta Masyarakat Jangan Potong Mangrove

Whats New
Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Menanam Mangrove, Upaya Jaga Ekosistem Pesisir Pulau Sambu Batam

Whats New
Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Luhut Ungkap Jokowi Sudah Capek Hadiri Forum Internasional yang Tak Ada Hasil Konkret

Whats New
Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEZ Siap Komersialisasi Biomethane

Whats New
Warga: 'War' Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Warga: "War" Tiket Uji Coba Kereta Cepat Tak Sesulit Berburu Tiket K-Pop

Whats New
Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Utang Pemerintah Kembali Meningkat, per Agustus Capai Rp 7.870,35 Triliun

Whats New
Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Kembangkan Teknologi mRNA, Etana Gandeng BRIN dan UNSW

Whats New
Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Kemendag Bantah TikTok Punya Izin E-commerce

Whats New
Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Dibanjiri Barang Impor, Asosiasi Tekstil: Utilitas Industri Hanya 50 Persen, Sangat Memperihatinkan

Whats New
Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Awak Kapal Tradisional Diberikan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran

Rilis
Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Robby Setiabudi Madjid Jadi Direktur Baru Petrokimia Gresik

Whats New
Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Rawan Disalahgunakan, Pengamat Awasi Tren Meningkatnya PKPU dan Kepailitan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com