Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Siapkan Kajian Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II

Kompas.com - 27/01/2017, 20:42 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) tengah mempersiapkan kajian studi kelaikan pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II.

Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta II (CGK II) ini dilakukan agar dapat menampung permintaan jasa angkutan udara yang diprediksi menembus 100 juta penumpang pada tahun 2025.

Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, arus lalu lintas penumpang yang melalui Bandara  Soekarno-Hatta telah mencapai sekitar 55 juta orang pada 2016. Diprediksi, jumlah tersebut melonjak 8 persen atau sekitar 60 juta penumpang pada tahun 2017.

Perseroan menargetkan hasil kajian studi kelaikan CGK II tersebut akan diselesaikan pada tahun 2017. Selain itu,  AP II akan mengajukan perizinannya kepada Kementerian Perhubungan untuk dapat dimasukkan dalam grand design Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Nantinya dalam penyusunan kajian ini AP II akan melibatkan berbagai macam pihak, yaitu Jasa Marga, pemerintah daerah dan Kementerian Perhubungan selaku otoritas yang memberikan izin kelayakan ruang udara dan kelayakan penerbangan," ujar Awaluddin dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (27/1/2017). 

Awaludin mengungkapkan, aksesbilitas menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga akan ditingkatkan dengan cara membangun akses tol layang khusus ke bandara dengan melibatkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Akses tol layang khusus menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk memisahkan trafik kendaraan yang tidak menuju ke bandara, seperti ke area perumahan, pergudangan dan pabrik.

AP II, jelas dia, menganggarkan belanja modal untuk tahun 2017 adalah Rp 9,1 triliun yang sebagian besar diinvestasikan untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam beberapa proyek seperti revitalisasi Terminal I, revitalisasi Terminal II, Runway Overlay di sisi utara dan pembangunan runway ketiga.

Selain itu, AP II tengah melakukan sejumlah pengembangan infrastruktur bandara dan akan mengoperasikan terminal baru pada tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com