Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi AS Terendah sejak 2011

Kompas.com - 30/01/2017, 09:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com — Pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2016 jatuh ke level terendah sejak tahun 2011. Departemen Perdagangan AS melaporkan, pelemahan ini utamanya disebabkan oleh anjloknya ekspor.

Estimasi pertumbuhan ekonomi AS pada periode Oktober hingga Desember 2016 adalah 1,9 persen. Angka ini berada di bawah realisasi pada kuartal III 2016 yang mencapai 3,5 persen dan estimasi analis sebesar 2,2 persen.

Untuk keseluruhan tahun 2016, pertumbuhan ekonomi AS mencapai 1,6 persen. Angka ini berada satu poin di bawah realisasi pertumbuhan ekonomi tahun 2015.

"Pelambatan pertumbuhan ekonomi riil pada kuartal IV merefleksikan pelemahan ekspor, akselerasi impor, dan lemahnya belanja pemerintah federal," tulis Departemen Perdagangan AS seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (30/1/2017).

Pada kuartal IV 2016, ekspor anjlok 4,3 persen, sementara impor meningkat 8 persen. Adapun belanja pemerintah federal merosot 1,2 persen. Ada pihak menyatakan, pelemahan ekspor terjadi karena efek Presiden Donald Trump.

Akan tetapi, analis memperkirakan penurunan tersebut dapat diatribusikan dengan pelambatan ekspor kedelai setelah mengalami peningkatan pada kuartal III 2016.

Dalam laporan terpisah, Departemen Perdagangan menyatakan, pemesanan baru untuk barang-barang tahan lama turun 0,4 persen pada Desember 2016. Angka ini konsisten dengan data pertumbuhan ekonomi, tetapi mengejutkan analis yang mengekspektasikan peningkatan 3 persen.

Akan tetapi, ketika produk-produk transportasi tidak disertakan, maka pesanan baru naik 0,5 persen. Angka tersebut melonjak 1,7 persen ketika produk-produk pertahanan dihilangkan dari data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com