NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak pada Senin diperkirakan lanjutkan penurunan melihat tanda-tanda kenaikan output Amerika Serikat yang akan mengimbangi upaya penurunan produksi oleh negara-negara eksportir minyak (OPEC) dan produsen di luar OPEC.
Pada akhir pekan lalu, patokan harga Brent di London untuk pengiriman Maret turun 26 sen menjadi 55,26 dollar AS per barel. Adapun harga minyak mentah di divisi NYMEX untuk pengiriman Maret turun 22 sen menjadi 52,95 dollar AS per barel.
Perusahaan pengeboran AS Baker Hughes melaporkan telah menambahkan 15 rig minyak sepanjang pekan lalu, sehingga total rig saat ini berjumlah 566 unit, terbesar sejak November 2015.
Sebagaimana diketahui, OPEC dan negara produsen non-OPEC sepakat memangkas 1,8 juta barel per hari (bph) untuk mengurangi kelebihan pasokan global. Namun, produksi AS telah meningkat, di mana Badan Energi Internasional memperkirakan pertumbuhan output AS mencapai 320.000 bph pada tahun ini menjadi 12,8 juta bph.
"Kenaikan output AS tidak terduga sebelumnya. Tetapi kami berharap pengurangan yang dilakukan OPEC akan jauh melebihi kenaikan AS dan dengan cepat mengurangi persediaan global," kata ANZ Bank dalam sebuah catatan dilansir dari CNBC.com, Senin (30/1/2017).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.