Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Prediksi Kredit Sektor Pertambangan Kembali Menggeliat Tahun Ini

Kompas.com - 31/01/2017, 16:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2016 bukan tahun yang baik bagi penyaluran kredit perbankan akibat lemahnya perekonomian. Kredit ke sejumlah sektor anjlok, salah satunya sektor pertambangan. Dalam dua tahun terakhir sektor tersebut mengalami kinerja negatif karena harga komoditas dunia yang jatuh.

Namun demikian, kredit sektor pertambangan diprediksi akan kembali menggeliat pada tahun 2017. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memandang outlook kredit untuk sektor tersebut akan membaik.

"Untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, outlook kami untuk sektor pertambangan membaik," kata ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro di Jakarta, Selasa (31/1/2017). Andry menyatakan, secara umum perseroan melihat adanya indikasi perbaikan dalam laju pertumbuhan kredit pada tahun 2017.

Adapun pertumbuhan kredit di sektor pertambangan diprediksi mencapai 0,5 hingga 1 persen. Dampak dari membaiknya outlook kredit di sektor pertambangan ada dua untuk perbankan.

Pertama adalah menurunnya rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada sektor tersebut maupun sektor turunannya. Dampak kedua adalah terpacunya pertumbuhan kredit untuk sektor pertambangan itu sendiri.

Namun demikian, pertumbuhan kredit di sektor pertambangan tetap perlu diwaspadai. "Apakah kenaikan harga komoditas itu sustainable (berkelanjutan) atau tidak. Kalau kita lihat selama ini, masih didorong sisi supply dan bukan demand, karena demand China masih turun," jelas Andry.

Bank Mandiri sendiri, imbuh Andry, cenderung masih konservatif dalam penyaluran kredit ke sektor pertambangan di tahun 2017 ini. Ada kemungkinan, kata dia, perseroan akan lebih cenderung untuk masuk ke sektor perkebunan karena relatif lebih baik kondisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com