Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peritel Mode H&M Kejutkan Investor, Ada Apa?

Kompas.com - 02/02/2017, 11:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Peritel mode asal Swedia H&M mengejutkan investor dengan mencatatkan peningkatan pada laba kuartalan. Selain itu, H&M juga menyatakan akan meninjau ulang toko dan brand, serta berinvestasi lebih banyak pada e-commerce.

Pengumuman tersebut mengerek saham H&M level tertinggi dalam satu bulan.

H&M membukukan laba sebelum pajak pada kuartal IV 2016 sebesar 7,4 miliar kronor atau 839 juta dollar AS, lebih tinggi dari prediksi para analis yang sebelumnya memperkirakan laba H&M mencapai 7 miliar kronor.

Dalam pernyataannya, H&M menyatakan bakal memeriksa jumlah toko dan cabang di setiap negara. Selain itu, H&M juga menyatakan bakal menambah sekira 70 hingga 80 toko pada tahun 2017.

Dalam beberapa tahun terakhir, H&M telah mendiversifikasi diri menjadi tujuh konsep terpisah untuk memperluas basis konsumen dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam industri mode yang relatif murah.

H&M pun berencana meluncurkan satu atau dua konsep baru lagi pada tahun ini, namun 9 dari 10 toko H&M masih akan berupa brand H&M dengan harga relatif murah.

"Konsep-konsep ini kuat dan hanya merupakan permulaan perjalanan ekspansi mereka. Mereka akan menciptakan gelombang pertumbuhan baru," ujar CEO H&M Karl-Johan Persson.

Secara keseluruhan, H&M berencana membuka 430 toko baru pada tahun 2017. Lagi-lagi angka tersebut di atas ekspektasi beberapa analis.

H&M menyatakan pula rencana untuk investasi dalam analitik dan otomasi pusat-pusat distribusi guna mempercepat rantai pasok produk. Peritel mode ini juga akan lebih berkomitmen pada e-commerce sejalan dengan pertumbuhan tren belanja online.

"Dengan adanya e-commerce dan omnichannel, pasar dengan cepat menjadi lebih kompleks, yang artinya adalah permintaan baru akan kecepatan dan fleksibilitas," jelas kepala hubungan investor H&M Nils Vinge.

H&M pun menargetkan pertumbuhan penjualan dalam mata uang lokal mengalami pertumbuhan sekira 10 sampai 15 persen.

Pada tahun fiskal 2015-2016, pertumbuhan penjualan dalam mata uang lokal mencapai 7 persen.

Sebelumnya, H&M pernah menyatakan bahwa inflasi biaya dan pergerakan nilai tukar memberikan dampak negatif pada kuartal IV 2016 pada biaya pembelian. Selain itu, H&M juga saat itu menyatakan kemungkinan bakal ada penurunan kinerja keuangan. 

Kompas TV JFW Antar Industri Mode Indonesia ke Pasar Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com