Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Percepat Rencana Kerja Sektor Ekonomi pada 2018

Kompas.com - 02/02/2017, 14:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski baru memasuki bulan kedua pada 2017, tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggelar sidang kabinet paripurna yang salah satu agendanya adalah membahas Rencana Kerja Pemerintah (RKP), kerangka ekonomi makro, dan pokok-pokok kebijakan fiskal 2018.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menjelaskan, pembahasan agenda 2018 itu karena memang Presiden dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan adanya perubahan yang tidak terlalu mepet, memiliki waktu yang cukup, dan supaya ada pertumbuhan-pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

"Dari laporan, baik dari Menteri Bappenas maupun Menteri Keuangan, diharapkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 akan lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2016 maupun 2017, karena memang ini momentum, waktunya pemerintah untuk bisa tumbuh secara lebih baik, secara lebih berkualitas, menurunkan gini ratio atau ketimpangan," kata Pramono seperti dilansir dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Kamis (2/2/2017).

Dengan demikian, Presiden saat memimpin sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, memberikan tugas kepada semua menteri agar semuanya dikonsentrasikan dalam melakukan pemerataan untuk mengurangi ketimpangan.

Pramono menjelaskan, walaupun gini ratio (rasio ketimpangan) di dalam pemerintahan saat ini terus turun, tetapi Presiden belum puas dengan penurunan dari 0,41 menjadi 0,39.

"Beliau (Presiden) tetap menginginkan penurunan itu lebih tinggi supaya kesenjangannya juga lebih rendah," tegasnya.

Kompas TV Perekonomian Indonesia Diprediksi Terus Membaik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com