Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Bukukan Laba Terburuk dalam Satu Dekade

Kompas.com - 02/02/2017, 20:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

AMSTERDAM, KOMPAS.com – Raksasa minyak Eropa Royal Dutch Shell mencatatkan laba 1 miliar dollar AS pada kuartal IV 2016, turun dibandingkan 1,8 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun lalu.

Ini merupakan capaian laba tahunan terburuk Shell selama lebih dari satu dekade terakhir, sejalan dengan rendahnya harga minyak secara berkepanjangan dan memberatkan industri.

Mengutip CNBC, Kamis (2/2/2017), CEO Shell Ben van Beurden menyatakan capaian kinerja tersebut memang tidak terlihat bagus bagi investor. Akan tetapi, ia mengaku sangat puas dengan kinerja Shell selama tahun 2016 sejalan rampungnya merger dengan perusahaan gas BG. Saham Shell pun langsung bergerak menguat 1,5 persen pada Kamis waktu setempat.

“Mohon bersabar selama kami mengintegrasikan dua perusahaan. 2016 adalah tahun transisi dan tahun 2017 adalah tahun melihat hasilnya,” jelas van Beurden.

Shell mengambil alih BG Group pada tahun 2016 senilai 52 miliar dollar AS. Ini merupakan aksi korporasi yang menciptakan perusahaan trader gas alam liquefied natural gas (LNG) terbesar di dunia.

Menurut van Beurden, kondisi pasar dan penyesuaian internal perusahaan berdampak pada kinerja keuangan Shell yang lebih rendah. Arus kas dari aktivitas operasional pada tahun 2016 tercatat sebesar 9,2 miliar dollar AS. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, arus kas tercatat pada posisi 5,4 miliar dollar AS. Angka ini termasuk pergerakan permodalan sebesar 1,6 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com