Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ajak Swasta Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja

Kompas.com - 03/02/2017, 22:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengajak dunia usaha untuk fokus menggenjot peningkatan kompetensi tenaga kerja.

Menurut Hanif, saat ini jumlah tenaga kerja terampil di Indonesia sekitar 57 juta dan Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia.

Pada 2030, Indonesia diprediksi akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh di dunia. "Syaratnya, jumlah tenaga kerja terampilnya sekitar 113 juta. Berarti setiap tahun dibutuhkan 3,8 juta tenaga kerja terampil dari berbagai sektor,” kata Anif dalam kunjungan kerjanya di Kawasan Industri Medan (KIM), Jumat (3/2/2017).

Untuk mencapai tenaga kerja terampil hingga 113 juta tersebut, lanjut Hanif, pemerintah tidak bisa melakukannya sendiri, perlu dukungan dunia usaha, kalangan industri, dan para manajer SDM. Para elemen ini harus terlibat aktif dalam program percepatan peningkatan kompetensi yang diselenggarakan pemerintah sehingga peran pemerintah dan swasta saling melengkapi.

Kementerian Tenaga Kerja saat ini tengah menggenjot skema pelatihan kerja. Skema ini harus menjadi prioritas negara, swasta, masyarakat sipil, termasuk serikat pekerja/serikat buruh.

"Pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan masyarakat harus investasi lebih banyak untuk pelatihan kerja supaya kompetensi tenaga kerja meningkat dan bisa terserap di pasar kerja," ujarnya.

Kuncinya adalah peningkatan akses dan mutu pelatihan kerja, agar semua orang bisa mendapatkan akses pelatihan kerja di mana saja dengan mutu pelatihan yang baik. Di semua daerah, Hanif menyarankan agar ada balai pelatihan kerja atau semacamnya yang bermutu baik dan bisa diakses oleh siapapun yang ingin meningkatkan kompetensi. Balai latihan kerja perlu didampingi tempat uji kompetensi dan lembaga sertifikasi profesi agar tenaga kerja terlatih bisa mendapatkan sertifikasi profesi.

"Ini supaya orang yang tidak mengenyam bangku sekolah sekalipun tetap punya kemampuan tertentu karena faktor pengalaman, harus bisa diproses untuk mendapatkan sertifikasi profesi. Tentu setelah standar kompetensinya disesuaikan," lanjut dia.

Selama ini, investasi sumber daya manusia dianggap hanya melalui pendidikan formal. Padahal pelatihan kerja bisa jadi terobosan bagi percepatan investasi SDM. Pendidikan formal, lanjut politikus PKB itu, memang penting dan wajib. Tapi hal tersebut lebih ke arah jangka panjang. Pelatihan kerja juga penting dan bisa untuk jangka pendek, menengah, dan juga panjang.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara T Erry Nuradi menyampaikan kondisi ketenagakerjaan Sumatera Utara sesuai survei angkatan kerja nasional dan BPS pada Agustus 2016. Menurutnya, jumlah penduduk Sumut hampir 14 juta jiwa dengan peduduk usia kerja 9.842.000 orang, angkatan kerja 6.363.000 orang, penduduk yang berkerja 5.991.374 orang, sedangkan pengangguran terbuka sebanyak 372.000 orang atau setingkat dengan 5,84 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Gubernur BI Sebut QRIS Bawa Indonesia Selamat dari Krisis

Whats New
Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Rayakan Ulang Tahun, TOTO Indonesia Komitmen pada Penyelesaian Problem Sanitasi Tanah Air

Whats New
Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Sambil Terisak, Menteri Basuki Minta Tukin Pegawainya Naik Jadi 100 Persen

Whats New
Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Kondisi Politik dan Moneter Global Akan Pengaruhi Ekonomi Indonesia 2024

Whats New
Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

Mercer Marsh Benefits: Peningkatan Kesejahteraan Karyawan dan Keberlangsungan Bisnis Bisa Berjalan Beriringan

BrandzView
Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Soal Transformasi Digital Sektor Jasa Keuangan, Bos OJK: Berkah atau Kutukan?

Whats New
Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Human Plus Institute Gelar Indonesia Business Summit 2023

Whats New
TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

TikTok Shop Bakal Gabung ke GoTo, Anggota Komisi VI Ingatkan Perlindungan Data Konsumen

Whats New
Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Kerugian Kejahatan Siber Tembus 8 Triliun Dollar AS pada 2023

Whats New
Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Klaim Asuransi Kesehatan Melonjak, Pengamat: Masih Terpengaruh Pandemi Covid-19

Whats New
IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

IHSG Ditutup Menguat, Sentuh Level 7.080

Whats New
5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

5 Tips Jaga Kesehatan Finansial di Akhir Tahun

Earn Smart
 Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Jokowi Singgung Soal Serapan Anggaran Rendah, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Asosiasi E-Commerce Minta Penetapan HPP Dikaji Lebih Dalam

Asosiasi E-Commerce Minta Penetapan HPP Dikaji Lebih Dalam

Whats New
Datang Terlambat Saat Wawancara Kerja? Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Datang Terlambat Saat Wawancara Kerja? Ini 4 Hal yang Harus Dilakukan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com