JAKARTA, KOMPAS.com - Ketidakpastian perekonomian akibat aneka kebijakan Presiden Ameriia Serikat (AS) Donald Trump memberikan berkah bagi safe haven emas.
Logam mulia ini kembali bersinar memasuki level tertinggi dalam tiga pekan, yakni di atas 1.220 dollar AS per troy ounce pada sesi perdagangan Kamis (2/2/2017).
"Emas sepertinya kembali menjadi primadona di jangka pendek dan diprediksi semakin meningkat karena investor menghindari aset berisiko," ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM, melalui rilis ke Kompas.com.
Menurut dia, peningkatan emas terancam dibatasi oleh data upah pada Jumat waktu setempat.
Selain itu, menurut Lukman, posisi poundsterling yang rentan juga memperkuat posisi emas.
"Secara teknikal, trader bullish dapat memanfaatkan breakout di atas 1.220 dollar AS per troy ounce untuk mengantarkan harga emas menuju 1.230 per troy ounce," kata dia.