Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajak Masyarakat Kelola Sampah, Aturan Plastik Berbayar Segera Terbit

Kompas.com - 06/02/2017, 11:27 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna menjalankan program Indonesia bebas sampah pada tahun 2020, masyarakat diajak untuk mengurangi dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang sampah.

Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen sebagai kontribusi mitigasi perubahan iklim global.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam Agus Justianto menekankan pentingnya upaya bersama dalam mewujudkan komitmen Indonesia untuk pengurangan emisi GRK.

"Dukungan antar sektor, pemerintah daerah dan masyarakat amat penting untuk mencapai target kontribusi nasional yang diniatkan (NDC) sebesar 29 persen dengan upaya sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional," katanya melalui keterangan resmi forum diskusi Pojok Iklim, Senin (6/2/2017).

Dia menegaskan, salah satu upaya yang bisa dijalankan bersama masyarakat adalah pengelolaan sampah.

Kepala Sub Direktorat Barang dan Kemasan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik mengungkapkan untuk mengurangi sampah, khususnya plastik, adalah dengan kebijakan 'kresek' tidak gratis atau berbayar.

Kebijakan ini sudah diujicoba setahun belakangan dan memberi sinyal positif.

"Penggunaan kresek berkurang sementara kesadaran masyarakat meningkat," katanya.

Ujang mengungkapkan, dalam waktu dekat Peraturan Menteri LHK tentang kebijakan kantong plastik tidak gratis segera diterbitkan. Berbekal kebijakan itu, maka diharapkan semua toko ritel akan bebas plastik kresek di tahun 2019.

Potensi Ekonomi dari Sampah Praktik pemanfaatan sampah tak hanya ramah lingkungan tapi juga memiliki potensi ekonomi.

Seperti Farid pemilik Mitra Kreasi Handycraft. Dia memanfaatkan sisa produksi kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (IKPP) Serang, unit industri Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, untuk menghasilkan berbagai kerajinan dan kantong belanja.

"Saya mendapatkan alokasi sisa kertas produksi atau waste sebagai bahan baku utk dibuat barang kerajinan atau handycraft yg dapat kami jual dengan harga yang bagus," katanya.

Berkat kreasinya, ia memperkerjakan 20 sampai 25 orang anak muda yang tadinya pengangguran. Pesanan kini datang tak hanya dari PT IKPP, tapi juga dari hotel dan perusahaan lain di Serang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com