JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melansir pertumbuhan ekonomi RI selama tahun 2016 mencapai 5,02 persen, naik dari pertumbuhan ekonomi 2015 yang hanya 4.88 persen.
Namun demikian, pencapaian tersebut tidak sesuai dengan target pemerintah yang mematok angka 5,2 persen pada APBN-P 2016.
Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp 12.406 triliun dan PDB per kapita Rp 47,9 juta.
"Sumber pertumbuhan masih sama," ujar Kepala BPS Suharyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (6/2/2017).
Konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 2,72 persen atau berkontribusi 56,5 persen. Sepanjang 2016, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01 persen.
Sementara itu, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi menjadi sumber pertumbuhan selanjutnya sebesar 1,45 persen, atau berkontribusi 32,57 persen. Sepanjang 2016, PMTB tumbuh 4,48 persen.
Adapun konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (LNPRT) mampu tumbuh paling tinggi mencapai 6,62 persen. Sementara itu sumber pertumbuhan ekonomi lainnya yakni ekspor, konsumsi pemerintah dan impor justru tumbuh negatif -1,74 persen, -0,15 persen, dan -2,27.
Berdasarkan lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 0,92 persen. Adapun perdagangan 0,53 persen, kontruksi 0,51 persen, dan sektor informasi dan komunikasi 0,42 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.