Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Suara Ibu-ibu Menanggapi Mahalnya Harga Cabai Rawit Merah

Kompas.com - 12/02/2017, 11:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Harga cabai rawit merah yang belakangan ini harganya terus naik menuai beragam tanggapan dari para ibu-ibu yang kerap berbelanja baik di pasar tradisional maupun pasar modern.

Penelusuran Kompas.com di Pasar Cisalak, Cimanggis, Depok, menemukan bahwa harga cabai rawit merah telah mencapai Rp 160.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya Rp 120.000 per kg. 

Tentu saja ini memberatkan dompet para ibu, yang berhubungan langsung dengan bertambahnya biaya pengeluaran untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga.

Berikut tanggapan dan keluhan para ibu rumah tangga di sekitar Pasar Cisalak, yang coba dirangkum Kompas.com terkait kenaikan harga cabai rawit merah.

Lisnawati (41) heran dengan harga cabai rawit merah yang lebih tinggi ketimbang harga daging. Padahal, menu masakan jika tanpa sambal dari cabai rawit merah juga kurang seru rasanya. Pasalnya, keluarga Lisnawati memang menyukai masakan pedas.

"Masa harga cabai merah lebih mahal dari daging, daging aja sekilo Rp 110.000, lah ini cabai ada yang Rp 140.000, ada yang Rp 160.000 pusing aku jadinya," kata dia.

Nong (35), ibu rumah tangga, juga berpendapat serupa.  "Haduuuuhh, uang belanja enggak naik, malah harga-harga ini yang pada naik. Enggak mungkin kan rasa pedesnya diganti sama semut rangrang," tukasnya.

Sementara Imas (25), pembantu rumah tangga, mengaku bingung dengan kenaikan harga cabai rawit merah tersebut. Pasalnya, uang belanja yang diberi majikannya kurang mencukupi.

"Bingung, dikasih uang segini harus cukup beli ini itu. Untungnya daging harganya enggak terlalu mahal banget," kata dia.

Beberapa ibu-ibu yang dimintai tanggapannya tersebut berharap kepada pemerintah agar bisa menstabilkan harga secepatnya.

Menurut mereka, kalau pun harga-harga harus naik, harus diseimbangkan juga dengan pemasukan yang didapatkan suami-suaminya.

Kompas TV Harga cabai kian merangkak naik akibat kelangkaan pasokan cabai ke daerah. Akibatnya banyak beredar cabai busuk di pasaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com