Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berhasrat Indonesia Timur Jadi Sentra Jagung, Pemerintah Siap Bagi Lahan ke Kelompok Tani

Kompas.com - 13/02/2017, 13:04 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Pemerintah ingin kawasan Indonesia timur memiliki komoditas andalan di luar pertambangan. Bila kawasan Indonesia barat memiliki kelapa sawit, maka Indonesia timur berpotensi menjadi sentra jagung.

Namun pemerintah menyadari ada masalah besar untuk mewujudkan keinginan menjadikan Indonesia timur sebagai sentra jagung. Persoalan tersebut adalah ketersediaan lahan bagi petani.

(Baca: Menaruh Harapan Baru pada Jagung)

"Hal pertama yang akan diselesaikan adalah soal lahan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat kunjungan ke Lombok, akhir pakan lalu.

Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan kebijakan reforma agraria yang salah satunya meliputi pembagian lahan negara kepada kepada kelompok tani.

Kebijakan itu akan dimulai pertengahan tahun ini atau selambatnya awal tahun 2018. Adapun terkait luas lahannya, Darmin belum menyebutkan angka pasti.

Meski begitu, ada kemungkinan luas lahan yang diserahkan lebih dari 50 hekter per kelompok tani.

"Satu kelompok itu mungkin paling sedikit 50 hektar. Itu sudah ada berapa keluarga, mungkin 30-40 keluarga," kata Darmin.

Selain untuk tanaman jagung, pembagian lahan juga akan diberikan untuk mendorong produksi tebu dan ternak.

Kedua komoditas tersebut juga dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan di kawasan Indonesia timur.

(Baca: Kabupaten Malaka dan Belu NTT Akan Dikembangkan Jadi Sentra Jagung dan Sapi)

Pemerintah meyakini, pembagian lahan kepada petani mampu mengatasi masalah kemiskinan struktural petani. Salah satu penyebabnya adalah penguasaan lahan yang hanya 0,3 hektar per keluarga tani.

Namun perlu dicatat, pembagian lahan yang diberikan pemerintah bukan secara individu, melainkan per kelompok.

Diharapkan lahan tersebut bisa dimanfaatkan bersama dampaknya pun bisa dirasakan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com