Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih BTN 2016 Naik 41,49 Persen Jadi Rp 2,61 Triliun

Kompas.com - 13/02/2017, 17:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar 2,61 triliun pada 2016, tumbuh 41,49 persen pada 2015 yang senilai Rp 1,85 triliun.

Menurut Direktur Utama BTN Maryono, pertumbuhan laba bersih perseroan tersebut ditopang kinerja penyaluran kredit dan penghimpunan simpanan yang berada di atas rata-rata industri. Kualitas aset pun dikatakan Maryono terus membaik.

"Kami optimis BTN akan mampu melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini, mengingat kondisi ekonomi yang mulai menunjukkan geliat positif serta berbagai kebijakan pemerintah dan regulator yang mendukung perkembangan sektor properti," jelas Maryono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Pendapatan bunga bersih atau net interest income tumbuh 20,17 persen secara tahunan (yaer on year/yoy) pada 2016 menjadi Rp 8,25 triliun. Adapun pendapatan operasional tumbuh 32,31 persen (yoy) dari Rp 2,53 triliun pada 2015 menjadi Rp 3,35 triliun pada 2016.

Total aset BTN pada tahun 2016 tumbuh 24,66 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 214,16 triliun. Dengan demikian, BTN menduduki peringkat keenam bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Penyaluran kredit BTN pada 2016 tumbuh 18,34 persen (yoy) dari Rp 138,95 triliun pada 2015 menjadi Rp 164,44 triliun. Pertumbuhan kredit BTN berada di atas rata-rata industri perbankan nasional yang mencapai 7,8 persen (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) BTN mencapai 25,4 persen (yoy) dari Rp 127,74 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 160,19 triliun. Struktur DPK tersebut didominasi porsi dana murah yang mencapai 50,36 persen, sebesar Rp 80,68 triliun.

Adapun rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perseroan meningkat dari 16,79 persen pada Desember 2015 menjadi 20,34 persen pada akhir tahun 2016. Maryono menuturkan, peningkatan CAR ditopang revaluasi aset pada April 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com