Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Peralatan Industri Migas Minta Penggunaan Produk Dalam Negeri Ditingkatkan

Kompas.com - 13/02/2017, 18:23 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Usaha Penunjang Energi dan Migas (Guspenmigas) meminta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku usaha di sektor energi, minyak, dan gas untuk menggunakan produk dan jasa dalam negeri.

"Kami berharap semua kegiatan yang dilaksanakan di bumi indonesia bisa memakai atau wajib memakai industri barang dan jasa dalam negeri," ujar Willem Siahaya, Ketua Dewan Pimpinan Bidang Industri Guspenmigas di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Menurut Willem, saat ini industri penunjang sektor energi dan migas di Indonesia sudah mampu bersaing dan tidak kalah dengan luar negeri.

"Selama ini kita sudah mampu ekspor malah," ungkapnya. Saat ini, lanjut Willem, pelaku usaha penunjang sektor energi dan migas telah memproduksi berbagai perlatan dan keperluan industri energi dan migas dalam negeri, salah satunya adalah eksplorasi minyak.

"Kami sudah bisa bikin peralatan migas, sudah bisa bikin rig (instalasi peralatan) pengeboran, kita sudah punya pipa-pipa pengeboran," keluhnya.

Menurutnya, saat ini ada saja kendala di lapangan yang dihadapi pelaku usaha penunjang energi dan migas, walaupun susah ada aturan yang telah mendukung yaitu Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

"Meskipun sudah banyak aturan yang mendukung, namun di lapangan implementasinya nggak mulus," paparnya.

Willem berharap adanya ketegasan dari pemerintah terkait hal ini. "Kalau memang sudah ada aturan dan ada yang memang dilarang impor, maka seharusnya dilarang. Gunakan barang yang sudah diproduksi di dalam negeri," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, mengatakan pihaknya tengah mendorong aturan TKDN pada industri energi dan migas nasional.

"Ini kami lagi dorong, di migas kebetulan TKDN-nya sudah jelas, jadi kemampuan engineering, procurement and construction (EPC) dalam negeri, kemampuan industri pipa, industri offshore, perkapalan, ini akan kita dorong. Dengan adanya gross split, industri ini akan semakin berkembang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com