Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC Prediksi Permintaan Minyak Global Naik Tahun Ini

Kompas.com - 14/02/2017, 06:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memprediksi adanya peningkatan permintaan minyak global pada tahun 2017.

Peningkatan ini sejalan dengan perbaikan kesehatan pertumbuhan ekonomi global dan terus tumbuhnya permintaan transportasi darat.

Mengutip CNBC, Selasa (14/2/2017), data terbaru dari OPEC mengekspektasikan permintaan minyak global tumbuh menjadi 1,2 juta barrel per hari pada tahun 2017. Angka ini sedikit meningkat jika dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya.

Tidak hanya itu, angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan rerata yang terlihat dalam satu dekade terakhir, yakni 1 juta barrel per hari.

Namun demikian, proyeksi OPEC untuk tahun 2017 sedikit lebih rendah dibandingkan estimasi untuk tahun 2016 yang mencapai 1,3 juta barrel per hari. Alasannya, permintaan minyak di negara-negara OECD Eropa, OECD Asia Pasifik, dan beberapa negara Asia lainnya lebih baik dibandingkan ekspektasi.

Peningkatan permintaan minyak di negara-negara tersebut terjadi lantaran peningkatan permintaan pada sektor petrokimia dan transportasi.

OPEC memperkirakan tumbuhnya permintaan untuk transportasi darat, khususnya jalan raya dan ekspansi sektor petrokimia di AS dan China menjadi faktor-faktor pendorong dalam berlanjutnya pertumbuhan permintaan minyak dalam beberapa tahun ke depan.

Dalam laporannya, OPEC menyebut penjualan kendaraaan bermotor diprdiksi meningkat di AS, Eropa, China, dan India. Namun demikian, OPEC juga memprediksi perkembangan teknologi dan peningkatan regulasi dalam hal konsumsi bahan bakar minyak (BBM) akan memberatkan prediksi penjualan kendaraan bermotor tersebut.

Tren-tren tersebut diproyeksikan bakal mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi global yang diprediksi OPEC tumbuh 3,2 persen pada tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com