Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lemahnya Jangkauan Bank ke Daerah Jadi Kendala Penyaluran KUR

Kompas.com - 14/02/2017, 18:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengakui, penyaluran KUR ke daerah-daerah di luar Jawa masih terkendala jangkauan jaringan perbankan. Akibatnya, akses masyakarat kepada KUR masih terbatas.

Meski begitu, ia mengatakan bahwa jaringan perbankan adalah opsi terbaik yang bisa dipilih pemerintah untuk menyalurkan KUR ke daerah. Sebab tidak ada lembaga keuangan lain yang memiliki jaringan seluas perbankan.

"Jadi memang kelemahan dari sistem yang ada jangkauannya dari semua kelembagaan yang kami punya. Sudah pasti jangakaun di Jawa lebih baik daripada di Papua," ujar Darmin saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Saat ini tutur Darmin, bank yang memiliki jangkauan paling luas ke Daerah adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Tahun lalu, bank BUMN tersebut mampu menyalurkan 71 persen KUR.

Tahun ini, pemeritah tetap akan mengandalkan bank untuk menyalurkan KUR yang mencapai Rp 110 triliun. Berbagai kritik dari DPR terkait penyaluran KUR akan dicatat sebagai masukan pemerintah.

Sementara terkait usulan sejumlah anggota Komisi XI yang meminta agar penyaluran KUR diberikan berdasarkan daerah, pemerintah justru menolaknya. Perbankan dinilai belum cukup memiliki pegangan kokoh untuk menyalurkan KUR dengan skema alokasi per daerah.

Sebab kebijakan KUR dengan bunga hanya 9 persen baru memasuki tahun kedua. Menurutnya, perlu waktu minimal 3 tahun agar bank mampu kokoh menjalankan KUR dengan bunga 9 persen. Setelah itu, penyaluran KUR dengan skema baru bisa dipertimbangkan.

"Tolong jangan dibagi menurut daerah. Itu akan menimbulkan sesuatu sebab pada akhirnya yang salurkan itu bank. Masa kami bilang 'eh anda salurkan ini segini, ke sana segini'," kata Darmin.

Kompas TV Bunga KUR Resmi Turun Menjadi 9%

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com