Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Bank Mandiri 2016 Tumbuh 11,2 Persen Jadi Rp 662 Triliun

Kompas.com - 14/02/2017, 18:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyalurkan kredit sepanjang tahun 2016 mencapai Rp 662 triliun. Angka tersebut tumbuh 11,2 persen secara tahunan atau year on year (YOY).

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebut, angka tersebut melebihi laju pertumbuhan kredit industri pada periode yang sama, yakni 7,9 persen. Dari capaian tersebut, portofolio kredit produktif perseroan tercatat sebesar Rp 507,9 triliun, atau 85,7 persen dari total kredit Bank Mandiri. Angka itu tumbuh 9,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan jenisnya, kredit modal kerja perseroan tercatat naik 8,8 persen menjadi Rp 323,1 triliun, sedangkan kredit investasi meningkat 10,9 persen menjadi Rp 184,8 triliun.

Untuk memperkuat konektivitas dan infrastruktur dasar, imbuh Kartika, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp 57,3 triliun atau 54,8 persen dari total komitmen senilai Rp 104,6 triliun.

Kredit itu disalurkan untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp 14,5 triliun, pembangkit listrik Rp 39,3 triliun, transportasi seperti bandar udara, pelabuhan, dan kereta api sebesar Rp 38,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp 12,6 triliun.

“Kami ingin terus merealisasikan peran sebagai agen pembangunan melalui pembiayaan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak signifikan pada penguatan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kartika di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Kartika menjelaskan, perseroan terus mencatat pertumbuhan positif pada seluruh segmen bisnis, dengan kenaikan terbesar secara nominal terjadi pada segmen corporate banking, yakni Rp 31,5 triliun menjadi Rp 230,3 triliun, dan secara persentase terjadi pada segmen micro-banking, yakni 19,1 persen menjadi Rp 50,7 triliun.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada sepanjang tahun lalu, perseroan menyalurkan KUR sebesar Rp 13,3 triliun, atau 101 persen dari target awal kepada 303.720 debitor.

Adapun rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) Bank Mandiri pada 2016 tercatat sebesar 4 persen gross, naik dibandingkan 2,6 persen pada periode yang sama tahun 2015. Sementara itu, NPL nett mencapai 1,53 persen, naik dibandingkan 0,9 persen pada 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com