Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini Berpeluang "Rebound"

Kompas.com - 16/02/2017, 09:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun ditutup turun pada perdagangan sebelum hari Pilkada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (16/2/2017) berpeluang berbalik arah atau rebound.

Riset pasar dari First Asia Capital melihat ada dukungan dari kondusifnya pasar saham global dan kenaikan harga komoditas logam.

"Dari domestik, pelaksanaan Pilkada terutama di DKI yang berjalan aman dan lancar turut meredakan risiko pasar," kata analis saham dari First Asia Capital, David Sutyanto melalui keterangan tertulis, Kamis.

IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak dengan batas bawah di 5.350 dan batas atas di 5.410.

IHSG diperkirakan bergerak cenderung menguat.  Adapun saham-saham pilihan pada perdagangan hari ini antara lain TLKM (buy: 3.850-3.950, sell: 3.770), BBRI (buy: 11.900-12.200, sell: 11.800), dan BBTN (buy: 1.980-2.100, sell: 1.890).

Selain itu patut dicermati pula saham ADHI (buy: 2.080-2.400, sell: 2.000), PTPP (buy: 3.680-3.850, sell: 3.650), dan HRUM (buy: 1.950-2.150, sell: 1.920) serta INCO (buy: 2.700-2.850, sell: 2.600).

"Cermati pula saham MEDC (buy:2.100-2.500, sell: 1.900), ELSA (buy: 420-440, sell: 418) dan GIAA (buy: 364-390, sell: 354)," kata David.

Sebelum libur Pilkada, IHSG ditutup turun 28,88 poin (turun 0,53 persen) di level 5.380,67.

Koreksi IHSG sejalan dengan koreksi di pasar saham Asia dan juga dipicu sikap pasar yang cenderung melakukan aksi ambil untung mengantisipasi hasil pilkada di DKI Jakarta yang bisa memicu naiknya resiko politik domestik.

Dari sentimen kawasan, koreksi pasar saham Asia dikaitkan dengan antisipasi pasar atas testimoni Yellen di depan Kongres AS terkait kebijakan regulasi perbankan dan potensi kenaikan tingkat bunga seiring rencana Trump memotong pajak korporasi tahun ini.

"Sedangkan dari China, pasar mulai mengantisipasi konsekuensi naiknya inflasi  dan indeks harga tingkat produsen (PPI) Januari 2017," kata David.

Inflasi Januari 2017 di China mencapai 2,5 persen secara tahunan atau year on year (YoY) di atas estimasi 2,4 persen dan bulan sebelumnya 2,1 persen.

"Kenaikan inflasi di China dikhawatirkan memicu negara tersebut menerapkan kebijakan uang ketat," imbuh David.

Sementara bursa saham global tadi malam melanjutkan tren bullish. Indeks saham di Uni Eropa, Eurostoxx, menguat 0,45 persen di 3.323,71.

Di Wall Street indeks DJIA dan S&P kembali menguat untuk lima hari berturut-turut tutup di 20.611,86 dan 2.349,25 atau masing-masing menguat 0,5 persen. Indeks Nasdaq menguat 0,6 persen di 5.819,44.

Pasar merespons pernyatan Yellen di depan Kongres, yang kembali menegaskan rencana kenaikan tingkat bunga tahun ini seiring dengan pencapaian tingkat inflasi dan tenaga kerja yang mendekati target bank sentral.

Sebelumnya rencana kebijakan Trump yang berorientasi pada pertumbuhan (pro growth) dengan memangkas pajak korporasi menjadi katalis bullish pasar Wall Street.

"Tadi malam data ekonomi AS seperti inflasi Januari sebesar 0,6 persen secara bulanan atau month to month (MtM) di atas perkiraan 0,3 persen dan penjualan ritel Januari yang tumbuh 0,4 persen (MtM) di atas perkiraan 0,1 persen turut menopang aksi beli pelaku pasar," ucap David.

Kompas TV Prediksi Kondisi IHSG di Awal Tahun 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com