Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Keluarkan Adendum Kontrak 1 Proyek LRT Sumsel

Kompas.com - 17/02/2017, 09:46 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melaksanakan penandatangan adendum atau penambahan klausul perjanjian Kontrak 1 proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) Sumatera Selatan (Sumsel).

Adendum tersebut ditandatangani oleh pejabat pembuat komitmen pembangunan LRT, Suranto dengan Kepala Divisi 1 PT Wakita Karya Persero, Tbk, Joko Herwanto di Ruang Majapahit, Lantai 2 Gedung Karsa. Kementerian Perhubungan, Kamis (16/2/2017).

Direktur Jenderal Perkeretaapian, Prasetyo Boeditjahjono menjelaskan, adendum tersebut berisikan nilai pembangunan prasarana LRT di Provinsi Sumatera Selatan, sebesar Rp 10,9 triliun. Saat ini, kata dia, progress pembangunan fisik prasarana LRT Sumatera Selatan telah mencapai 34 persen. 

"Kita optimis akan selesai sesuai target sehingga dapat menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2018. Saat ini sedang dilakukan pembangunan jembatan Sungai Musi yang diharapkan dapat selesai pada Desember 2017," ujar Prasetyo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (17/2/2017). 

Prasetyo menuturkan, sebelumnya besaran nilai kontrak awal pembangunan LRT Sumatera Selatan sebesar Rp 12,5 triliun. Namun, setelah evaluasi konsultan SMEC International Pty Ltd menetapkan pengurangan nilai kontrak, sehingga dikeluarkannya adendum. 

"Nilai adendum kontrak tersebut masih dimungkinkan untuk perubahan tambah kurang sesuai prestasi atau kondisi di lapangan. Akhirnya besaran nilai terhadap pembangunan akan dibayarkan setelah mendapat verifikasi dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP)," jelasnya. 

Penandatanganan Adendum kontrak, kata dia,  merupakan tindak lanjut dari amanah dari Perpres Nomor 116 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Perpres 55 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 116 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit di Provinsi Sumatera Selatan, yang menugaskan PT Wakita Karya (Persero) Tbk, sebagai pelaksana pembangunan prasarana.

Pembangunan LRT Sumatera Selatan dengan total panjang 23,4 km menggunakan lebar jalur 1067 mm. Ruang lingkup pembangunan terdiri dari jalur sebagian besar merupakan jalur layang, 13 stasiun, fasilitas operasi (termasuk 9 gardu listrik) dan 1 depo dengan kapasitas 14 train set masing-masing terdiri dari 3 kereta. 

Adapun masing-masing kapasitas kereta adalah 180-250 penumpang. Untuk pengadaan sarana LRT ditugaskan kepada PT KAI (Persero). 

Pembangunan LRT Sumatera Selatan ini telah dimulai sejak 21 Oktober 2015 dan ditargetkan akan selesai pada 30 Juni 2018 dengan tujuan meningkatkan transportasi perkotaan melalui percepatan waktu tempuh, mengurangi kemacetan serta meningkatkan keselamatan transportasi di Sumatera Selatan.

Kompas TV Pembangunan LRT "Kesandung" Masalah APBD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com