Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Desember 2016, Pertumbuhan Kredit Turun

Kompas.com - 17/02/2017, 17:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, kondisi stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang normal di tengah risiko yang berada dalam level yang dapat dikelola.

OJK memandang, meski pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan membaik di 2017 dan mampu menjadi sentimen positif pergerakan pasar keuangan global, kekhawatiran kebijakan presiden AS Donald Trump tercatat memberikan sentimen negatif.

"Selain downside risk kebijakan Trump, pasar global juga terpapar oleh beberapa risiko lain seperti Brexit, euroscepticism dan capital outflow dari China," tulis OJK dalam keterangan resmi, Jumat (17/2/2017).

Kinerja IHSG bergerak relatif stabil, dan hanya melemah tipis 0,05 persen dibandingkan penutupan 2016.

Meski sempat mengalami tekanan jual yang relatif besar pada paruh pertama Januari didorong oleh sentimen negatif Trump, tekanan net sell berangsur mereda di minggu terakhir seiring perbaikan harga komoditas dan rilis laporan keuangan sektor perbankan.

Per Januari net sell investor nonresiden tercatat sebesar Rp 1 triliun. OJK memandang indikator kinerja intermediasi sektor jasa keuangan Desember 2016 mayoritas bergerak membaik.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Desember 2016 tumbuh sebesar 9,60 persen secara tahunan (yoy), lebih tinggi dari November 2016 sebesar 8,40 persen. Pertumbuhan DPK ini juga meningkat dibanding tahun 2015, yakni 7,26 persen.

Namun, pertumbuhan kredit Desember 2016 turun dari 8,46 persen di November 2016 menjadi 7,87 persen (yoy). Pertumbuhan piutang pembiayaan terus menunjukkan peningkatan dan tercatat sebesar 6,67 persen (yoy) di Desember 2016 dibanding November 2016 sebesar 5,48 persen. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2015 yang membukukan kontraksi 0,80 persen.

Sementara itu, risiko kredit Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terpantau berada dalam level yang dapat dikelola. Rasio kredit bermasalah atau NPL perbankan Desember 2016 baik gross maupun net menurun ke level 2,93 persen dan 1,24 persen dibandingkan pada bulan November 2016 yaitu NPL gross 3,18 persen dan NPL net 1,43 persen.

Likuiditas dan permodalan LJK juga masih berada pada level yang baik. Indikator likuiditas perbankan dalam kondisi memadai, bahkan meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dari sisi permodalan, ketahanan LJK domestik secara umum berada pada level yang sangat mencukupi untuk mengantisipasi potensi risiko.

Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan per Desember 2016 mencapai 22,93 persen. Di industri perasuransian, Risk-Based Capital (RBC) asuransi jiwa dan asuransi umum tercatat masing-masing sebesar 497 persen dan 267 persen, jauh di atas ketentuan minimum yang berlaku.

"Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan meningkat sejalan dengan proyeksi pembangunan infrastruktur dan perbaikan harga komoditas," ujar OJK.

OJK menyatakan akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam mengambil langkah antisipatif atas kondisi ekonomi global yang dapat mempengaruhi sektor jasa keuangan, seperti Kebijakan AS, hasil pemilu Eropa dan potensi devaluasi yuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com