Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taspen dan SMI Investasi pada Jalan Tol Senilai Rp 3,5 Triliun

Kompas.com - 17/02/2017, 19:59 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pengelola dana-dana jangka panjang kini mulai melirik proyek-proyek infrastruktur, dengan tujuan dapat memberikan manfaat yang lebih besar di masa mendatang bagi para nasabah.

Salah satunya dilakukan oleh PT Taspen (Persero) yang menanamkan investasi sebesar Rp 2 triliun pada anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yaitu PT Waskita Toll Road. Dengan menyetor dana sebesar Rp 2 triliun tersebut, Taspen memperoleh 16,6 persen saham Waskita Toll Road.

Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah menuturkan, suku bunga manfaat yang diberikan Taspen pada peserta saat memasuki usia pensiun mencapai 9,7 persen. Penempatan dana kelolaan di instrumen seperti deposito, surat utang negara, ataupun obligasi memberikan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan investasi langsung seperti jalan tol.

"Sekarang hasil bunga deposito itu kan enggak ke mana-mana, bank pemerintah cuma kasih 5-6 persen. Kemudian obligasi SUN 5 tahun 7 persen, obligasi SUN yang 10 tahun 7,5 persen, obligasi SUN 15-20 tahun 8 persen, dan yang 30 tahun itu 8,2 persen," kata Iman di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

"Sedangkan suku bunga manfaat Taspen saat ini 9,7 persen. Kalau dana kelolaan kami investasikan di bawah 9,7 persen, ya kami rugi," imbuh Iman.

Berdasarkan regulasi, program yang bisa diinvestasikan langsung yakni dana kelolaan dari program Tabungan Hari Tua (THT) dan Dana Pensiun (Dapen), masing-masing 10 persen dari total dana kelolaan tiap program. Saat ini, lanjut Iman, total dana kelolaan THT mencapai Rp 95 triliun, dan total dana kelolaan dapen sebesar Rp 75 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq mengatakan, imbal hasil keuntungan yang ditawarkan proyek jalan tol memang cukup menarik antara 14 persen hingga 18 persen.

Namun demikian, ia mengingatkan sifatnya yang jangka panjang. "Investasi di jalan tol itu di tahun keempat hingga enam masih negatif. Tahun 10-12 balik modal. Tahun 13-40 baru memetik hasil," kata Choliq. Dia bilang, tambahan modal dari Taspen diperuntukkan menambah ekuitas untuk membiayai berbagai proyek jalan tol.

Kebutuhan investasi untuk pembiayaan proyek jalan tol hingga 2019 mencapai Rp 70 triliun. Untuk mendapatkan pinjaman dari perbankan, maka Waskita Karya perlu memiliki ekuitas sebesar 30 persen dari kebutuhan atau sekitar Rp 21 triliun. "Dari Rp 21 triliun ekuitas itu, modal sendiri Rp 6 triliun, sisanya dari luar," kata Choliq.

Bersama Taspen, lembaga pembiayaan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) juga menyetor dana sebesar Rp 1,5 triliun kepada Waskita Toll Road, dan mendapatkan sebesar 12,4 persen saham Waskita Toll Road.

Dengan tambahan Rp 3,5 triliun dari Taspen dan SMI, Waskita Karya masih membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 11,5 triliun untuk bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan senilai yang diinginkan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah saat ini memiliki program Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) untuk menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang membutuhkan modal besar.

"Ada Rp 570 triliun proyek yang masuk dalam pipeline program PINA, terdiri dari Rp 300 triliun untuk jalan tol, Rp 200 triliun untuk kilang minyak, dan Rp 70 triliun untuk pelabuhan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Simak Cara Melihat Nomor ShopeePay yang Terdaftar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com