Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Dorong Peran Industri Keuangan dalam Pembiayaan Infrastruktur

Kompas.com - 18/02/2017, 15:32 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Otoritas Jasa Keuangan berkomitmen untuk terus mendorong pendanaan bagi pembangunan infrastruktur. Sumber pendanaan yang besar akan membuat ekonomi tumbuh sehingga pada giilirannya akan membuat warga makin sejahtera.

“Tahun depan (ekonomi) harus tumbuh lebih dari 6 persen. Kalau tidak atau rendah, maka akan sulit mensejahterakan warga. Ini harus disupport dan carikan caranya, baik oleh pemerintah pusat dan daerah,” kata Kepala OJK Muliaman D Hadad, saat di Kantor Regional 3 di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/2/2017) kemarin.

Pendanaan infrastuktur dalam lima tahun ke depan mencapai angka Rp 5.000 triliun. Sementara anggaran pembangunan yang tersedia dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara hanya mencukupi sepertiganya saja. Adapun dua pertiga lainnya disumbang dari kegiatan investasi, baik domestik maupun asing.

OJK pun memastikan ikut memikirkan cara untuk membuat skema pendanaan di luar APBN. “Kami ikut siapkan pendanaan di luar APBN, kalau bergantung pada itu (APBN) tidak cukup. Ketika ada mobilisasi dana, lalu di situ ada peran lembaga keuangan,” ujar dia.

“Pertumbuhan kredit diupayakan terus tumbuh, kebutuhan dana jangka panjang juga bisa dari pasar modal,” tambahya lagi.

OJK yakin jika target pertumbuhan ekonomi enam persen bukan sebatas angan-angan. “6 persen bukan suatu yang tidak mungkin. Pemerintah sudah mengawali dengan paket kebijakan ekonomi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan terpisah di Semarang, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, saat ini skema untuk pembiayaan infrastruktur, terutama jalan tol, tidak hanya bersumber dari APBN.

Sejumlah skema lain digunakan, antara lain penanaman modal ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN), memanfaatkan Lembaga Penjamin, dan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com