JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perekonomian global maupun domestik yang kurang menguntungkan pada tahun 2016 menyebabkan kinerja kredit perbankan terganggu. Selain itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan juga meningkat.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menjelaskan, pada tahun 2016 NPL perseroan cenderung stabil. NPL BCA memang mengalami penurunan, namun cenderung tipis.
"Sekarang ini secara average (NPL) kita turun dari 1,4 persen lebih menjadi 1,3 persen. Ini relatif masih stabil," ungkap Jahja di Menara BCA, Rabu (22/2/2017).
Jahja menuturkan, angka NPL tersebut merupakan NPL secara gross. Adapun rasio NPL nett perseroan masih berada dalam tataran rendah, yakni 0,3 persen.
Menurut Jahja, beberapa sektor penyumbang NPL adalah ada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pendukung pertambangan. Ia memberi contoh adalah perusahaan penyedia jasa tongkang atau perkapalan. Sejumlah industri juga ada yang menjadi penyumbang rasio kredit macet perseroan.
Namun, ia mengatakan BCA sudah melakukan beberapa upaya penanganan, termasuk restrukturisasi kredit. "Kita tidak bisa mencegah (NPL), tapi memang waktu kita pertama memberi kredit harus prudent dan hati-hati. Kalau itu dijaga terus, saya kira (kinerja kredit) juga akan tetap bagus," terang Jahja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.