Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Amnesti Pajak, Utang Luar Negeri Swasta Turun

Kompas.com - 24/02/2017, 18:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indomesia (BI) mencatat terjadi penurunan utang luar negeri (ULN) swasta pada kuartal IV 2016. Sementara itu, ULN publik mengalami peningkatan.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengungkapkan, secara keseluruhan ULN Indonesia turun lantaran ULN swasta mengalami penurunan. Bank sentral, kata dia, sedang melakukan kajian terkait penyebab menurunnya ULN swasta tersebut.

Menurut Mirza, kemungkinan ULN swasta turun lantaran ada program pengampunan pajak atau amnesti pajak. Dengan demikian, pihak swasta cenderung mengerem utangnya.

"Sedang kami lihat apakah penurunan ULN swasta karena tax amnesty? Pemiliknya ikut TA, sekarang BI sedang teliti apakah ULN turun 2016 itu ada faktor dari tax amnesty," tutur Mirza di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Secara keseluruhan, imbuh Mirza, total ULN Indonesia masih dalam keadaan yang sehat. Saat ini ULN mencapai sekitar 34 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Data BI menunjukkan, ULN Indonesia pada akhir kuartal IV 2016 tercatat sebesar 317 miliar dollar AS atau tumbuh 2 persen secara tahunan (yoy).

Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta terus menurun. Dengan perkembangan tersebut, rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal IV 2016 tercatat sebesar 34 persen, turun dari 36,2 persen dibandingkan kuartal III 2016.

Berdasarkan kelompok peminjam, posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN sektor swasta. Pada akhir kuartal IV 2016, posisi ULN sektor swasta mencapai 158,7 miliar dollar AS atau sebesar 50,1 persen dari total ULN.

Sementara itu, posisi ULN sektor publik tercatat 158,3 miliar dollar AS atau sebesar 49,9 persen dari total ULN. ULN sektor swasta turun sebesar 5,6 persen (yoy) pada kuartal IV 2016, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada kuartal sebelumnya sebesar 2 persen (yoy).

Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh 11 persen (yoy) pada kuartal IV 2016, lebih lambat dari kuartal sebelumnya sebesar 20,8 persen (yoy).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com