Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Naikkan Anggaran Pertahanan 10 Persen dalam APBN 2018

Kompas.com - 28/02/2017, 09:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump bakal menaikkan anggaran pertahanan sebesar 10 persen dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk tahun 2018.

Dalam cetak biru APBN, disebutkan bahwa anggaran pertahanan akan naik 54 miliar dollar AS. Dengan demikian, anggaran pertahanan diperkirakan bakal mencapai 603 miliar dollar AS.

Akan tetapi, peningkatan anggaran pertahanan akan dibarengi oleh pemangkasan pada pos lainnya, termasuk bantuan untuk luar negeri.

Di samping itu, program kesejahteraan di dalam negeri juga tidak akan diutak-atik oleh Trump, meski pihak Partai Republik menyuarakan reformasi.

Mengutip BBC, Selasa (28/2/2017), Trump sudan berkonsultasi dengan lembaga-lembaga negara mengenai rencananya dan akan melaporkan RAPBN kepada Kongres pada Mei 2017 mendatang.

Saat ini, ia harus mengidentifikasi lembaga mana yang bisa berhemat dan melaksanakan reformasi pajak.

"Kami akan melakukan hal lebih banyak dengan (anggaran) lebih sedikit, serta membuat pemerintah lebih kredibel dan akuntabel," jelas Trump.

Sebelumnya, Trump sudah berjanji untuk menaikkan anggaran pertahanan dan tetap mempertahankan program kesejahteraan selama masa kampanye.

Menurut Trump, anggaran belanja negara akan fokus pada militer, keamanan, dan pembangunan ekonomi.

"Ini akan termasuk peningkatan pada anggaran pertahanan guna membangun kembali militer Amerika Serikat yang optimal di saat kita sangat membutuhkannya," tutur Trump.

Dalam beberapa tahun terakhir, anggaran pertahanan cenderung turun karena adanya berbagai perdebatan di Kongres.

Meski demikian, Kongres kerap menyetujui pengadaan tank, pesawat tempur, hingga kapal perang yang sebetulnya menurut Pentagon tidak penting.

Selain itu, Trump juga berjanji bakal "belanja banyak" pada infrastruktur. Namun demikian, Trump belum memaparkan rencana kebijakan perpajakannya.

Kompas TV Selain boneka Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang diminati masyarakat dunia. Kini, giliran rambut palsu gaya khas Trump yang tengah diperebutkan warga di Jerman. Wig ala Trump ini, rencananya akan memeriahkan fertival karnaval di Jerman. Warga Bavarian, Jerman, membuat rambut palsu atau wig ala Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Setelah dipasarkan pembuat wig mengaku kewalahan, akan banyaknya permintaan warga untuk memiliki gaya khas potongan rambut berwarna pirang milik Trump.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com