Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Tawarkan Kilang Cilacap ke Arab Saudi

Kompas.com - 05/03/2017, 18:30 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Kompas TV Komitmen investasi terus digali antara Indonesia dan Arab Saudi. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh perusahaan minyak dan gas Pertamina dengan Saudi Aramco. Nilai kerjasama yang mencapai 5 Miliar Dollar Amerika atau setara Rp 67 Triliun ini hanya untuk proyek kilang pemurnian milik Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah. Kesepakatan yang diberikan oleh Aramco ini di bawah kesepakatan serupa dengan petronas yang mencapai 7 Miliar Dollar Amerika Serikat. Selain Pertamina, BUMN lain yang menyepakati investasi dengan investor Arab Saudi adalah Wijaya Karya. Wika akan berekspansi ke Arab Saudi, melalui Adil Makki Contracting Company, AMCO. Sebenarnya, kerja sama semacam ini bukan hal baru. Banyak perusahaan konstruksi asal Indonesia yang mendapat proyek besar di Arab Saudi.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengembangan kilang Cilacap telah disepakati antara pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) dengan perusahaan asal Arab Saudi yakni Saudi Aramco saat kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia.

Adapun nilai kerja sama tersebut mencapai 6 miliar dollar Amerika Serikat (AS). Lantas, apa alasan pemerintah memilih kilang Cilacap untuk dapat dikembangkan bersama Arab Saudi?

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Ngurah Wiratmaja mengatakan, Cilacap memiliki efisiensi biaya transportasi yang lebih murah. Mengingat, kilang Cilacap adalah salah satu daerah yang mudah untuk dijangkau melalui transportasi laut.

"Dari Arab juga bisa langsung ke Cilacap tanpa lewat selat Malaka, memang di Cilacap lebih bagus," kata pria yang akrab disapa Wirat di Jakarta, Minggu (5/3/2017).

Meski telah menyepakati kerja sama pengelolaan kilang Cilacap, namun Pertamina sebagai perusahan pelat merah sektor migas tetap gencar menawarkan kilang lainnya seperti kilang Bontang, Balongan, dan Dumai.

Hanya saja, belum ada sinyal apakah negara yang dipimpin Raja Salman tersebut memiliki ketertarikan terhadap kilang yang ditawarkan atau tidak.

"Kewenangan menjawab ada di pemerintah. Butuh waktu lama," tutur Wirat.

Pihaknya pun dalam hal ini tetap gencar melakukan upaya-upaya pendekatan agar ada lagi kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Arab Saudi.

"Kita akan terus genjot. Kalau perlu jadi eksportir. Jadi nilai tambahnya harus ada di kita," pungkas Wirat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com