Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reliance Securities: IHSG Masih Berpotensi Tertekan

Kompas.com - 07/03/2017, 08:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (7/3/2017) diperkirakan masih akan bergerak bervariasi tertekan dengan rentang pergerakan 5.345-5.420.

"Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya BDMN, BSDE, EXCL, KLBF, LPKR, PGAS, SSIA, WSKT, MEDC, MPPA," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, melalui keterangan tertulis, Selasa.

Pergerakan IHSG pada Senin (6/3/2017) cenderung bervariasi, ditutup menguat 18,6 poin atau 0,34 persen ke level 5.409,82. Out flow investor asing melebar ke level Rp 63,53 miliar.

"Indeks sektor pertanian memimpin pelemahan dengan turun hampir 1 persen. Sedangkan perdagangan dan aneka industri menjadi trigger penguatan dengan menguat lebih dari 1 persen," ujar Lanjar.

Tertekanannya harga komoditas seiring turunnya nilai tukar di Asia menjelang Fed Rate menjadi penyebab sektor pertanian tertekan. Realisasi data penjualan mobil yang hanya tumbuh 1,5 persen pada bulan Januari berbanding 18,2 persen di periode sebelumnya sedikit menghambat pergerakan saham otomotif termasuk ASII.

Bursa Asia dan Eropa

Mayoritas bursa Asia mengawali pekan dengan tekanan aksi jual. Investor menimbang prospek pertumbuhan ekonomi China dan pernyataan Janet Yellen pada prospek suku bunga bulan Maret.

"Ketegangan geopolitik pada percobaan rudal Korea Utara di perairan Jepang menjadi salah satu kekhawatiran investor," kata Lanjar.

Sementara itu, saham di Hong Kong dan Shanghai menguat. Perdana Menteri Li Keqiang menetapkan target pertumbuhan 2017 dari sekitar 6,5 persen.

Bursa Eropa dibuka gap down karena kinerja beberapa bank di Eropa menurun. Stoxx Europe 600 dibuka turun 0,6 persen, dengan Deutsche Bank terjatuh 5,1 persen.

Harga minyak mentah tergelincir 0,9 persen menjadi 52,87 dollar AS per barel sebagai peningkatan pengeboran AS yang memicu peningkatan stok persediaan mingguan nantinya.

"Sentimen selanjutnya dari China akan ada pemaparan pertumbuhan ekonomi dan rencana kebijakan moneter oleh PBOC. Dari Eropa akan ada data PDB zona Eropa dengan ekspektasi flat di angka 1,7 persen secara tahunan. Malamnya, Jepang juga akan merilis data PDB kuartal pertama dengan proyeksi naik di level 0,4 persen dari 0,2 persen di periode sebelumnya," imbuh Lanjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com