Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reliance Securities: IHSG Diprediksi Bergerak Cenderung Tertekan

Kompas.com - 08/03/2017, 08:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (8/3/2017) diperkirakan masih akan bergerak bervariasi cenderung tertekan. Rentang pergerakan IHSG ditaksir antara 5.350-5.420.

"Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya ASRI, BDMN, BSDE, EXCL, SSIA, WSKT, dan SCMA," kata analis dari Reliance Securities, Lanjar Nafi, Rabu.

IHSG pada perdagangan Selasa (7/3/2017) ditutup di level 5.402,61 atau turun tipis 7,2 poin (0,13 persen) dengan volume perdagangan moderat.

"Sektor industri dasar berbalik menekan sedangkan sektor pertanian rebound setelah sebelumnya mengalami aksi jual," kata Lanjar.

Naiknya sektor pertanian disebabkan membaiknya harga komoditas?. Naiknya harga patokan minyak West Texas Intermediate sebesar 0,2 persen juga mendorong kenaikan harga crude palm oil (CPO).

"Investor asing tercatat net buy di level Rp 87,5 miliar, setelah sempat net sell sejak minggu lalu," imbuh Lanjar.

Bursa Asia dan Eropa

Bursa Asia ditutup mixed dengan pelemahan terjadi pada ekuitas Jepang. Investor menemukan sedikit optimisme mengingat proyeksi pertumbuhan China pada China Premier Li Keqiang di kongres rakyat nasional tahunan di Beijing.

Data Foreign Exchange Reserves secara bulanan (MoM) naik di atas ekpektasi, menjadi 3.005 triliun Yuan dari ekspektasi turun di level 2.978 triliun Yuan.

Pada periode sebelumnya cadangan valas mencapai 2.998 triliun Yuan. Bursa Eropa dibuka bervariasi dimana politik telah menjadi pendorong utama pasar di tengah kampanye pemilu di Belanda, Perancis dan Jerman.

"Mario Draghi tidak akan gentar pada pertemuan ECB hari Kamis bahkan akan mempertahankan quantitative easing berjalan sampai akhir tahun setelah inflasi mencapai target dua persen pada bulan Februari," imbuh Lanjar.

Pada perdagangan Rabu, sentimen akan diramaikan oleh data kondisi ekspor impor serta neraca perdagangan di China.

Impor diperkirakan tumbuh 20 persen dari 16,7 persen pada periode sebelumnya. Sementara itu, di Jepang akan ada indeks kepercayaan konsumen dan kemudian disusul spekulasi stok persediaan minyak di AS dengan ekspektasi meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com