PELALAWAN, KOMPAS.com - Guna meminimalisir terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) mengoptimalkan program desa bebas api di Provinsi Riau.
Saat dimulai pada 2014, program ini baru diikuti oleh tiga desa di dua kecamatan Kabupaten Pelalawan. Satu tahun kemudian, peserta program ini meningkat menjadi sembilan desa di dua kecamatan Kabupaten Pelalawan.
Hingga 2017 ini, program desa bebas api telah diikuti oleh 18 desa yang tersebar di tiga kabupaten yaitu, Pelalawan, Siak, dan Kepulauan Meranti.
Naiknya jumlah desa yang bergabung dalam program ini bukanlah tanpa alasan. Hal ini karena pihak RAPP memberikan reward yang menarik kepada desa yang telah sukses mencegah pembakaran lahan di wilayahnya.
Reward tersebut berupa pemberian Rp 100 juta non-cash atau dalam bentuk program jika sebuah desa telah sukses menerapkan zero api.
Sementara, jika masih ada pembakaran lahan, desa yang bersangkutan hanya akan diberikan setengahnya yaitu Rp 50 juta.
"Hadiah ini tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan barang atau dalam bentuk pembangunan infrastruktur," kata Lurah Pelalawan, Edi Arifin di kantornya, Rabu (8/3/2017).
Adapun dalam segi penilaian, desa akan dinilai oleh sebuah komite yang terdiri dari berbagai pihak mulai dari pemerintahan, tokoh masyarakat, hingga lembaga swadaya masyarakat.
"Mereka yang akan menentukan apakah sebuah desa itu zero api atau tidak," tutur Edi.
Salah satu kelurahan yang mengikuti program ini dalam tiga tahun terakhir adalah Kelurahan Pelalawan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.