Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Jakarta Concord Buka Peluang Ekspor RI ke Afrika

Kompas.com - 09/03/2017, 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Negara-negara Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA) menyepakati komitmen Jakarta Concord untuk mengatasi aneka kendala perdagangan antar-negara anggota.

Indonesia membidik peningkatan ekspor ke Afrika melalui sektor kemaritiman, melalui Jakarta Concord ini. Dengan demikian Indonesia bisa memasuki pasar ekspor baru.

Indonesia dinilai unggul di bidang kemaritiman di antara negara IORA lain. Sehingga dipercaya menjadi tuan rumah konfrensi ekonomi biru (blue Economy) pada 9-10 Mei 2017 mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator (Kemenko) Maritim Arif Havas Oegroseno menuturkan, hal-hal tersebut akan meningkatkan penetrasi Indonesia di negara-negara Afrika dan Asia Selatan.

"Profil Indonesia di kawasan Afrika akan semakin meningkat. Sehingga kita bisa menggunakan ini untuk penetrasi perdagangan Indonesia di Afrika yang masih ketinggalan dengan negara lain," kata Havas melalui keterangan resmi, Rabu (8/3/2017).

Menurut dia, Indonesia akan mengusulkan suatu jaringan pelabuhan di kawasan Samudra Hindia. Indonesia menyiapkan pelabuhan baru di Kuala Tanjung, atau di Padang, sebagai bagian dari jaringan tersebut.

"Sehingga nanti bisa punya mekanisme akses langsung ke pelabuhan-pelabuhan di Afrika," lanjutnya.

Selain jaringan pelabuhan di Samudra Hindia, Indonesia juga akan membuat kerja sama bidang kepabeanan di seluruh kawasan Samudra Hindia.

Dengan demikian, Indonesia mengerti sistem bea cukai di Samudra Hindia, termasuk tarifnya. Indonesia juga bisa mengerti barang-barang mana bisa masuk ke kawasan tersebut dan memiliki kemampuan untuk menegosiasi tarif.

"Kementerian Perdagangan akan bersinergi dengan Kemenko Maritim untuk menentukan produk apa kita bisa ekspor ke negara IORA. Kemendag melakukan pemetaan produk dan negara mana saja, kemudian Kemenko Maritim untuk jalurnya. Kita juga bersinergi dengan BKPM, karena kita juga ingin melakukan investasi," ucap Havas.

Di masa mendatang, Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan langsung negara Anggota IORA. Pemerintah Indonesia sendii sudah diundang melakukan pembicaraan bilateral untuk peningkatan hubungan dagang dengan Tanzania, Somalia, dan India.

Blue Economy

Ekonom Universitas Indonesia (UI), Lana Soelistianingsih menuturkan, dalam Jakarta Concord, konsep blue economy yang bisa menjadi acuan untuk memacu Indonesia meningkatkan nilai tambah produk-produk unggulan.

Misalnya produk perikanan dan maritim Indonesia. Hal ini juga akan mendorong pengelolaan sumber daya alam secara efisien melalui kreativitas dan inovasi teknologi yang bakal menarik investasi masuk.

Sementara terkait Blue Economy, ada beberapa peluang yang dapat dilakukan kerja sama. Misalnya sektor perikanan dan kelautan, logistik kelautan, teknologi kelautan, pariwisata, perkapalan, dan industri pengolahan hasil laut.

"Sejauh ini, peluang kerja sama di sektor-sektor industri tersebut memang belum digarap dengan optimal," kata dia.

Kompas TV Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA negara lingkar Samudera Hindia akhirnya selesai hari ini. 4 dokumen akan disepakati dalam pertemuan yang berakhir hari ini. Selain deklarasi dan rencana aksi, ada 2 hal lain yang akan menjadi kerjasama adalah penanggulangan terorisme dan kerjasama ekonomi antar 21 negara Samudera Hindia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com