Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CSR Dompet Dhuafa dan Perusahaan Minyak Thailand Cegah Kanker Serviks

Kompas.com - 13/03/2017, 20:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dompet Dhuafa, lembaga nirlaba, bekerja sama dengan PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP), perusahaan minyak asal Thailand, menyumpangkan alat deteksi dini kanker serviks ke 10 bidan inspiratif di Indonesia.

Hal ini dalam rangka corporate social responsibility (CSR) PTTEP, terutama fokus perusahaan untuk meningkatkan kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya melakukan deteksi dini (skrining) kanker serviks.

Pendataan dan penilaian bidan inspiratif dilakukan bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Data WHO menyebutkan, lebih dari 92.000 kasus kematian terjadi pada wanita di Indonesia di 2014 akibat kanker. Sebesar 10,3 persen merupakan jumlah kematian yang disebabkan kanker serviks.

Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks hingga kini mencapai 21.000 kasus. Indonesia merupakan negara dengan urutan kedua tertinggi jumlah penderita kanker serviks di dunia.

Hasil penelitian WHO menunjukkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di Indonesia. Khususnya untuk skrining kanker serviks yaitu, sitologi serviks dan ulasan asam asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada 2014.

General Affairs Manager PTTEP Afiat Djajanegara mengatakan, pemberian alat deteksi dini kanker serviks secara gratis tersebut juga dalam rangka memperingati Hari Kanker Internasional yang jatuh pada 4 Februari 2017.

CSR tersebut juga sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2017, serta berkaitan dengan rangkaian peringatan ulang tahun Gerai Sehat Rorotan ke-2.

Gerai Sehat Rorotan adalah klinik pelayanan kesehatan gratis bagi dhuafa, yang juga merupakan hasil kerjasama PTTEP dengan Dompet Dhuafa.

"Kegiatan ini merupakan langkah kecil kami dalam mendukung kontribusi nyata positif yang telah banyak dilakukan oleh para bidan untuk perempuan Indonesia," ujar Afiat Djajanegara melalui rilis pers, Senin (13/3/2017).

Salah satu sosok perempuan inspiratif yang ikut mendukung program ini adalah Yeni Dewi Mulyaningsih. Pendiri Yayasan Komunitas Taufan ini telah mengedukasi banyak orang dan mengingatkan lebih banyak orang akan penyakit yang berisiko tinggi yakni kanker.

"Kanker merupakan penyakit yang sulit untuk diobati, sehingga pencegahan dan deteksi awal menjadi hal yang sangat penting. Pengalaman mengajarkan saya bahwa banyak hal yang harus dikorbankan untuk dapat sembuh dari penyakit ini, baik berupa materi maupun moral," papar dia.  

Melalui program ini, Yanie berharap lebih banyak perempuan yang sadar dan mau untuk secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap alat reproduksinya sehingga di dalam jangka panjang dapat mengurangi angka penderita penyakit kanker serviks di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com