Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Murniati Mukhlisin
Praktisi Ekonomi Syariah

Pakar Ekonomi dan Bisnis Digital Syariah/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah/Dosen Institut Tazkia

Pusing dengan Biaya Sekolah Anak?

Kompas.com - 15/03/2017, 08:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorBambang Priyo Jatmiko

KOMPAS.com - Banyak orangtua yang mengeluh ketika mulai tahun ajaran baru. Banyak orang tua yang ingin anak-anaknya masuk ke sekolah terbaik.

Selama ini, Pemerintah sudah menyiapkan fasilitas sekolah negeri yang tidak perlu membuat orangtua pusing. Namun sayangnya, tidak banyak sekolah–sekolah negeri yang mampu bersaing dari segi kualitas yang ditawarkan oleh sekolah swasta.

Saat ini kualitas pendidikan yang diinginkan orangtua adalah kurikulum bertaraf internasional, berafiliasi internasional, kemampuan bahasa asing seperti bahasa Inggris dan Arab, penyediaan ruang laboratorium, bermacam ragam fasilitas olah raga.

Bagi keluarga muslim, ingin pendidikan dengan karakter islami. Tentu saja sekolah yang mampu menyediakan pendidikan berkualitas seperti itu akan dengan terpaksa mengenakan biaya sekolah yang cukup tinggi.

Misalnya untuk Tahun Ajaran Baru 2017/2018, uang pangkal yang dikenakan bagi siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu bisa mencapai antara Rp 10 juta-Rp 30 juta dengan biaya SPP bulanan sekitar Rp 1,5 juta–Rp 2,5 juta per bulan. Itu baru biaya SD. Untuk level SMP dan SMA biayanya bisa lebih besar sekitar 30 persen.

Untuk pondok pesantren modern dengan fasilitas baik, biasanya menerima siswa saat tingkat SMP (Tsanawiyyah) dan SMA (Aliyah), mengenakan SPP bulanan sekitar Rp 1,5 juta–Rp 2,5 juta, termasuk biaya tempat tinggal dan makan di asrama.

Animo keluarga

Walau demikian, peminat sekolah Islam Terpadu memang luar biasa, bahkan terkadang harus antri dan banyak siswa yang terpaksa ditolak jika tidak lulus tes masuk.

Dari satu sisi, hal ini menunjukkan bahwa animo masyarakat kelas menengah ke atas untuk sekolah bermuatan agama makin tinggi. Mereka ingin anak–anaknya mengenyam pendidikan sekolah yang bermutu dan pada saat bersamaan mampu membekali mereka dengan nilai – nilai Islami.

Dalam era globalisasi dan finansialisasi sekarang, pilihan tersebut menjadi tepat, supaya dapat menyelaraskan pendidikan di rumah dan di sekolah melalui pemuatan ilmu aqidah, syariah dan akhlaq.

Hal ini sangat relevan dengan seruan Allah SWT di QS At-Tahrim (66): 6, supaya kita menjaga diri kita dan keluarga dari siksa api neraka kelak.

Namun bagi keluarga yang berada di dalam golongan ekonomi kelas bawah, masuk ke sekolah yang bermutu lengkap dengan pendidikan Islami menjadi suatu kendala. Padahal umumnya keluarga muda yang ingin menerapkan pendidikan Islami untuk anak – anaknya adalah biasanya belum mampu membayar uang pangkal dan uang SPP bulanan di sekolah sejenis itu.

Solusi syariah

Kali ini Sakinah Finance akan berbagi beberapa tips yang semoga bisa digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam urusan biaya sekolah anak–anak.

Pertama, buat kesepakatan antara suami dan istri ketika sebelum/baru menikah tentang perencanaan pendidikan anak – anak. Salah satunya adalah menyisihkan pendapatan untuk investasi pendidikan masa depan sejak anak lahir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com