Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Fajar Marta

Wartawan, Editor, Kolumnis 

Perekonomian Terus Menggeliat

Kompas.com - 16/03/2017, 12:44 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorM Fajar Marta

Sejumlah indikator menunjukkan roda perekonomian Indonesia selama awal 2017 bergerak relatif lebih cepat dari sebelumnya. Jika risiko eksternal dan internal bisa dikelola dengan baik, perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh di atas target APBN sebesar 5,1 persen.

Daya beli masyarakat yang selama 2015 dan 2016 relatif lemah, tampak mulai menguat. Hal itu terlihat dari inflasi inti yang terus meningkat pada dua bulan pertama 2017.

Inflasi inti, yang mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar mulai merangkak naik sejak Januari 2017, mencapai 3,35 persen secara tahunan (year on year/yoy). Pada Februari 2017, inflasi inti yoy meningkat lagi menjadi 3,41 persen.

Penyaluran kredit perbankan yang amat rendah pada 2016, juga mulai terakselerasi pada awal 2017. Per akhir Januari 2017, posisi kredit perbankan mencapai Rp 4.338,4 triliun, tumbuh 8,2 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit tahunan (year on year/yoy) pada Januari 2017 lebih cepat dibandingkan Desember 2016 yang sebesar 7,9 persen.

Kondisi itu menunjukkan, permintaan kredit dari sektor riil mulai meningkat, untuk kebutuhan modal kerja dan investasi.

Meningkatnya harga komoditas andalan ekspor seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan batubara juga mendorong aktivitas ekspor. Nilai ekspor nasional pada Februari 2017 sebesar 12,57 miliar dollar AS, naik 11,16 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Meningkatnya aktivitas sektor riil juga tercermin dari penerimaan pajak pemerintah. Realisasi penerimaan pajak selama Januari - Februari 2017 mencapai Rp 134,6 triliun, tumbuh 8,2 persen dibandingkan periode sama tahun 2016. Pada tahun lalu, penerimaan pajak tumbuh negatif.

Di pasar keuangan dan pasar modal, geliat perekonomian juga makin terlihat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melonjak. Pada penutupan Rabu (16/3/2017) IHSG ditutup di level 5.432,38. Posisi ini naik 2,7 persen dibandingkan indeks pada awal Januari 2017 yang sebesar 5287,79.

Kenaikan IHSG mencerminkan masih tingginya kepercayaan investor baik asing maupun domestik terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah kondisi keuangan global yang belum stabil.

Geliat perekonomian tersebut ditopang oleh kondisi makroekonomi yang cukup stabil. Kurs rupiah misalnya, relatif stabil sejak awal Januari hingga pertengahan Maret 2017. Pada penutupan perdagangan Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) Rabu (16/3/2017), rupiah bertengger di posisi 13.375 per dollar AS.

Pada Rabu waktu AS atau Kamis (16/3/2017) dinihari WIB, Bank Sentral AS, Federal Reserve memutuskan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp) dari 0,75 persen menjadi 1 persen.

Karena sudah diantisipasi pasar jauh-jauh hari, kenaikan Fed Funds rate tersebut tidak menimbulkan gejolak berarti. Bahkan IHSG dan kurs rupiah selama perdagangan hari ini justru menunjukkan penguatan.

Hari ini, Bank Indonesia rencananya akan mengumumkan putusan mengenai besaran suku bunga acuan, BI 7-days repo rate. BI bisa saja menaikkan atau mempertahankan BI rate. Namun, apa pun putusan BI, semoga geliat dan gairah perekonomian Indonesia terus berlanjut.

 

Kompas TV Jokowi: Perekonomian Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com