Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi dan China Masuki Jenjang Kerja Sama Strategis

Kompas.com - 20/03/2017, 14:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - Arab Saudi dan China dipandang baru saja memasuki tahap yang lebih maju dalam kerja sama strategis.

Hal ini diungkapkan oleh CEO raksasa manufaktur kimia Saudi Basic Industries Corporation (SABIC) Yousef Abdullah Al-Benyan.

Pada hari pertama kunjungan Raja Salman ke China, Kamis (17/3/2017) lalu, SABIC meneken kerja sama dengan BUMN China Sinopec Group untuk proyek patungan baru. Kerja sama ini pun berpotensi meningkatkan investasi pada bisnis patungan keduanya yang sudah berjalan.

"(Kunjungan Raja Salman) membawa kita ke kerja sama strategis tahap yang lebih lanjut antara Arab Saudi dan China, secara spesifik adalah antara SABIC dan Sinopec," ujar Al-Benyan seperti dikutip dari CNBC, Senin (20/3/2017).

Salah satu komponen penting dalam kerja sama SABIC dan Sinopec adalah keinginan untuk mengekspansi kolaborasi teknologi dan inovasi.

Kedua hal ini dipandang Al-Benyan sangat penting karena kalangan politik China ingin menggeser kegiatan ekonomi negara itu dari produksi produk dasar menjadi produksi produk bernilai tambah lebih tinggi.

"Saya rasa kita ingin menjadi bagian dari pertumbuhan ini di China. Pada saat bersamaan, Sinopec juga memandang bahwa SABIC adalah pintu gerbang yang sangat baik untuk masuk ke Arab Saudi dalam hal investasi dan kesempatan," ungkap Al-Benyan.

Menurut dia, saat ini adalah waktu yang pas bagi perusahaan-perusahaan China untuk melirik investasi di Arab Saudi. Ini sejalan dengan rencana diversifikasi ekonomi Arab Saudi yang bertajuk Visi 2030.

Al-Benyan pun mengaku tidak akan terkejut bila akan banyak investor China yang terlibat dalam bisnis lainnya di Arab Saudi. Ini termasuk investasi pada raksasa minyak seperti Saudi Aramco dan sektor lainnya seperti konstruksi dan layanan kesehatan.

"Saya rasa akan sangat banyak kesempatan, sehingga saya tidak akan kaget jika melihat banyak perusahaan China masuk ke Arab Saudi," tutur dia.

Kamis lalu, Arab Saudi dan China meneken kerja sama dengan nilai investasi mencapai 65 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 855 triliun. Sektor kerja sama itu beragam, mulai dari energi, konstruksi, hingga antariksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com