NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS dan Eropa pada perdagangan Senin waktu setempat, atau Selasa waktu Indonesia, terpuruk akibat kekhawatiran para pelaku pasar mengenai konferensi G20 yang gagal menyepakati kerja sama perdagangan bebas, gara-gara Amerika Serikat (AS) memilih melakukan proteksionisme.
Dollar AS juga terpuruk dalam level terendah sepanjang enam minggu terakhir akibat kekhawatiran pelaku pasar pada pernyataan dovish bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed).
Indeks Dollar DXY yang memastikan pergerakan dollar AS atau greenback terhadap enam mata uang utama, ditutup flat di level 100.32 setelah menyentuh level terendah pada 7 Februari di level 100,02. Melemahnya indeks dollar berlanjut sejak pernyataan the Fed kurang hawkish.
Penurunan dollar AS dibanding enam mata uang utama membuat harga emas lebih murah bagi investor di luar AS, sehingga harga spot emas di XAU naik tertinggi dalam dua minggu di level 1.235,50 dollar AS per ounce.
"Walaupun Fed menaikkan suku bunga, namun pernyataannya dovish. Kami melihat pelemahan dollar akan berlanjut," ujar Brad Bechtel, managing director di Jefferies di New York.
Harga Minyak
Sementara itu harga minyak juga turun seiring meningkatnya kekhawatiran investor pada pasokan minyak mentah AS.
Pada perdagangan Senin waktu setempat, harga minyak mentah Brent LCOc1 ditutup turun 14 sen atau turun 0,27 persen di level 51,62 dollar AS per barrel. Sedangkan minyak mentah AS, CLc1 ditutup turun 56 sen atau turun 1,15 persen ke level 48,22 dollar AS per barrel.
Tunda Reformasi Pajak
Pasca pertemuan G20, yakni pertemuan negara-negara perekonomian terbesar dunia, kekhawatiran juga melanda bursa AS dan bursa Eropa. Hal ini disebabkan AS yang ngotot mempertahankan proteksionisme di bawah pimpinan Presiden Donald Trump. Akibatnya, pertemuan dua hari di G20 tersebut gagal mencapai kesepakatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.