Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Serikat Menuju Resesi?

Kompas.com - 29/03/2017, 09:55 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Amerika Serikat dipandang bakal menuju resesi dalam dua tahun ke depan. Hal ini disebabkan stimulus fiskal berlebih dari pemerintahan Presiden Donald Trump menggiring perekonomian negara tersebut menuju ketidaksinambungan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Adam Posen, Presiden Peterson Institute for International Economics.

Mengutip CNBC, Rabu (29/3/2017), Posen menyatakan target pertumbuhan ekonomi 3 persen atau lebih susah untuk dicapai dengan kondisi produktivitas dan tingkat serapan tenaga kerja saat ini.

Selain itu, Presiden Trump juga berencana memangkas pajak dan deregulasi finansial. Hal-hal itu dapat menggiring ekonomi AS pada masalah.

"Tenaga kerja hanya tumbuh 0,5 persen dan produktivitas 1 persen, sehingga tidak bisa mencapai target pertumbuhan 3 sampai 4 persen," ujar Posen.

Deregulasi finansial, imbuh Posen, di satu sisi adalah hal baik. Akan tetapi, kebijakan ini bisa mendorong lonjakan kredit dan menyebabkan bank sentral AS Federal Reserve harus melakukan pengetatan kebijakan.

The Fed sudah mencoba untum mengelola sinyal-sinyal pertumbuhan ekonomi AS dengan menaikkan suku bunga acuan secara gradual.

Pada bulan Maret 2017 ini, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, pertama kali pada tahun ini dan ketiga kali sejak krisis finansial.

Namun demikian, The Fed diekspektasikan untuk menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut pada tahun ini. Posen mengantisipasi tiga kali kenaikan dan terus berlanjut pada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com