Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Modus Tindak Pidana Narkoba Melalui "Money Changer"

Kompas.com - 29/03/2017, 19:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (Kupva) Bukan Bank atau yang akrab disebut money changer ternyata tidak hanya dipakai untuk menukarkan atau jual beli valas.

Kupva BB juga kerap menjadi sarana beragam tindak pidana. Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Badan Narkotika Nasional (BNN) Brigjen Polisi Rokhmad Susanto menerangkan, Kupva BB dapat menjadi sarang ragam tindak pidana khusus, antara lain tindak pidana pencucian uang, transaksi narkotika, pendanaan terorisme, dan lainnya.

Tindak pidana ini tidak hanya melibatkan Kupva BB tidak berizin, namun juga yang berizin. Lalu, bagaimana modus operandi tindak pidana narkotika melalui Kupva BB Rokhmad menjelaskan, pola transaksinya adalah bandar narkotika menggunakan Kupva BB tidak berizin dan kemudian Kupva BB tersebut bekerja sama dengan Kupva BB berizin.

"(Kupva BB) yang berizin mencairkan dana dan menukarkan uang valas," kata Rokhmad pada acara Media Briefing Penertiban Kegiatan Penukaran Valuta Asing Tidak Berizin di Polda Jawa Tengah, Rabu (29/3/2017).

Adapun modus lainnya adalah menggunakan model dengan membentuk perusahaan baru yang legal. Melalui perusahaan tersebut dijalankan transaksi yang dibuat seolah ada kegiatan legal, seperti transaksi dan importasi.

Uang dari kegiatan tersebut kemudian dikirim ke luar negeri dan transaksi pun menggunakan jasa perbankan. Satu orang pelaku, kata Rokhmad, bisa memiliki banyak akun alias rekening untuk melancarkan aksinya. "Dipecah-pecah ke beberapa bank. (Dana) ditarik cepat dan ditukar valas," jelas Rokhmad.

Ia menjelaskan, Kupva BB sebenarnya tidak terkait langsung dalam tindak pidana narkotika. Berdasarkan beberapa kasus yang ditangani BNN, mereka umumnya adalah pelaku pasif.

"Mereka dimanfaatkan sebagai sarana pencucian uang oleh bandar narkotika. Transasi dari (Kupva BB) yang tidak berizin kemudian menyampaikan ke yang berizin," tutur Rokhmad.

Pada tahun 2016, BNN sudah menginformasikan kepada Bank Indonesia (BI) terkait delapan Kupva BB yang terlibat tindak pidana narkotika. Sebanyak tiga Kupva BB adalah yang berizin dan lima di antaranya tidak berizin. "Yang tiga itu di Medan, Batam, dan Jakarta. Yang di Medan sudah ditutup (operasionalnya)," terang Rokhmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com