Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Adrian Gunadi
Pegiat Fintech

Wakil Ketua Asosiasi FinTech Indonesia dan Co-Founder & CEO Investree

Potensi Bangkitnya UMKM dan Industri Kreatif melalui "Peer-to-Peer Lending"

Kompas.com - 04/04/2017, 12:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Bukan hal yang asing di telinga bahwa sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) merupakan salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia dan menjadi fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jumlah pelaku UMKM di Indonesia dilaporkan mencapai 49 juta dan diprediksi menyerap lebih dari 107 juta tenaga kerja. Kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) pun semakin meningkat dalam lima tahun terakhir di mana Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah mencatat lonjakan dari 57,84 persen menjadi 60,34 persen di tahun 2016.

Di antara UMKM, industri ekonomi kreatif juga tercatat berkembang positif dengan pertumbuhan 5,6 persen antara 2010-2013. Industri ini menyumbang 7,1 persen terhadap PDB dan berhasil menyerap sekitar 12 juta tenaga kerja, menjadikannya salah satu ranah andalan untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat serta berperan strategis dalam memerangi pengangguran dan kemiskinan.

Meski menunjukkan pertumbuhan yang positif, sektor UMKM dan industri ekonomi kreatif saat ini menghadapi persaingan yang sangat ketat, terlebih dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Untuk itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pun menargetkan peningkatan produktivitas dan daya saing UKM yang diharapkan dapat tumbuh hingga 20 persen per tahun, salah satunya dengan cara memperluas akses terhadap pembiayaan bagi para UMKM.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa kebutuhan akan total pembiayaan di Indonesia mencapai hampir Rp 1.700 triliun. Sementara itu, kapasitas pembiayaan oleh industri keuangan tradisional hanya mampu menjawab kebutuhan sebesar Rp 700 triliun. Artinya, masih terdapat kesenjangan pembiayaan sekitar Rp 1.000 triliun, termasuk dalam sektor UMKM, yang belum terlayani oleh segmen perbankan maupun institusi finansial lainnya.

Hal tersebut utamanya disebabkan oleh satu hal: terbatasnya akses pelaku usaha terhadap layanan keuangan. Penetrasi keuangan yang rendah membuat pelaku bisnis UMKM di Indonesia kesulitan dalam memperoleh pinjaman dana. Terlebih bagi industri kreatif dengan aset yang bersifat intangible dan kerap membuat mereka tersandung permasalahan jaminan saat ingin mengajukan pinjaman ke bank atau institusi keuangan lain demi membiayai berbagai kebutuhan perusahaannya.

Lahirnya financial technology atau fintech (tekfin) peer-to-peer lending (p2p lending), yang didukung kekuatan teknologi, menjadi angin segar bagi solusi pembiayaan dengan menghadirkan berbagai kemudahan bagi para UMKM.

Sebagai penghubung antara pihak yang membutuhkan pinjaman (borrower) dan pihak pemberi pinjaman (lender), p2p lending mampu menjadi jembatan bagi kebutuhan bisnis UMKM dan ekonomi kreatif untuk tetap produktif.

Melalui alur pendanaan yang lebih mudah dan cepat, serta bunga yang kompetitif dibandingkan layanan keuangan konvensional, p2p lending dapat menjadi solusi pendanaan yang tepat sasaran bagi segmen kreatif dan industri padat modal lainnya yang belum seluruhnya tersentuh oleh bank. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya model bisnis sharing economy di Indonesia, terutama yang berbasis teknologi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com