Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Menteri Susi Akan Tenggelamkan Kapal "Illegal Fishing" Tanpa Pandang Bulu

Kompas.com - 06/04/2017, 21:02 WIB
|
EditorM Fajar Marta

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan, Indonesia memiliki hubungan baik dengan negara-negara di dunia, terlebih negara-negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia.

Namun menurutnya, hubungan baik tersebut bukan berarti kapal-kapal dari luar negara Indonesia bisa bebas menangkap ikan di perairan Indonesia.

Menteri nyentrik ini secara tegas mengatakan, jika terbukti melakukan illegal fishing di perairan Indonesia, maka pihaknya tak pandang bulu sekali pun negara tersebut memiliki hubungan baik dengan Indonesia.

"Kita tidak ada tendensi dengan satu negara, semua sama, kalau nyolong ya kita tenggelamkan," kata Susi di kediaman dinasnya kawasan Widya Chandra, Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Susi menuturkan, hubungan baik suatu negara harus dijaga dengan sebaik mungkin. Jangan sampai hubungan baik tersebut rusak karena ulah segelintir orang yang melakukan illegal fishing.

"Mereka tidak boleh mengklaim, karena memiliki hubungan baik lantas kapal pencuri ikannya tidak boleh ditenggelamkan itu kan lucu. Apakah mencuri ikan di tempat kita itu bagian dari hubungan baik? Kan tidak," ucap Susi.

Aksi Susi tersebut bukan semata-mata untuk mendongkrak polularitasnya, aksinya tersebut adalah kewajibannya sebagai Menteri KKP yang bertugas menjaga perairan dan sumber daya perikanan perairan Indonesia yang telah ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Jokowi berkomitmen membawa laut menjadi masa depan bangsa," tutur Susi.

Susi kembali menegaskan, dirinya tak akan ragu untuk menenggelamkan kapal yang terbukti melakukan illegal fishing, apalagi kapal yang melakukan illegal fishing adalah kapal Indonesia namun berbendera asing.

"Seperti kemarin ada negara yang komplain karena kapalnya ditenggelamkan, lah wong namanya saja tidak ada di situ, benderanya bendera Indonesia. Berarti kalau dia ngaku itu kapal negaranya, berarti sudah bohong sejak awal," pungkas Susi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KCIC Buka Lowongan Kerja Penerjemah Bahasa Mandarin, Simak Kualifikasinya

KCIC Buka Lowongan Kerja Penerjemah Bahasa Mandarin, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Viral Video Nasabah 'Ngamuk'', BTN Janji Ganti Dana yang Hilang, Jika..

Viral Video Nasabah "Ngamuk'', BTN Janji Ganti Dana yang Hilang, Jika..

Whats New
Antisipasi Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Tukar Uang Lewat Bank Resmi

Antisipasi Uang Palsu, BI Imbau Masyarakat Tukar Uang Lewat Bank Resmi

Whats New
Ombudsman Sebut Bappebti Lakukan Maladministrasi Pendaftaran Izin Usaha PT DFX

Ombudsman Sebut Bappebti Lakukan Maladministrasi Pendaftaran Izin Usaha PT DFX

Whats New
DANA hingga ShopeePay Resmi Jadi Peserta BI-Fast

DANA hingga ShopeePay Resmi Jadi Peserta BI-Fast

Whats New
Menipis, Bulog Sebut Stok Cadangan Beras Pemerintah Tinggal 230.000 Ton

Menipis, Bulog Sebut Stok Cadangan Beras Pemerintah Tinggal 230.000 Ton

Whats New
Menpan-RB Ungkap Kebiasaan Pejabat Daerah Saat Dinas ke Jakarta

Menpan-RB Ungkap Kebiasaan Pejabat Daerah Saat Dinas ke Jakarta

Whats New
Cara Transfer BI Fast di BCA, BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI

Cara Transfer BI Fast di BCA, BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan BSI

Spend Smart
Tujuh Strategi Perry Warjiyo 'Nakhodai' Bank Indonesia pada Periode Kedua

Tujuh Strategi Perry Warjiyo "Nakhodai" Bank Indonesia pada Periode Kedua

Whats New
Erick Thohir Cerita Awal Mula Lahan Depo Plumpang Dikuasai Warga

Erick Thohir Cerita Awal Mula Lahan Depo Plumpang Dikuasai Warga

Whats New
IHSG Parkir di Zona Merah, Saham GOTO, MEDC, dan ADMR Rontok

IHSG Parkir di Zona Merah, Saham GOTO, MEDC, dan ADMR Rontok

Whats New
Mentan Tak Hadir Rapat di DPR, Ketua Komisi IV: Jujur, Saya Tersinggung

Mentan Tak Hadir Rapat di DPR, Ketua Komisi IV: Jujur, Saya Tersinggung

Whats New
BI Ungkap Tantangan yang Dihadapi Ekonomi Indonesia Tahun Ini

BI Ungkap Tantangan yang Dihadapi Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Whats New
Sindir Pengkritik, Luhut: Orang yang Tidak Pernah Bekerja di Pemerintahan Enggak Usah Banyak Omong

Sindir Pengkritik, Luhut: Orang yang Tidak Pernah Bekerja di Pemerintahan Enggak Usah Banyak Omong

Whats New
Luhut ke IMF: Kalian Jangan Macam-macam...

Luhut ke IMF: Kalian Jangan Macam-macam...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+