Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Penempatan Dana Repatriasi "Tax Amnesty" di Pasar Modal

Kompas.com - 06/04/2017, 21:13 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengampunan pajak atau tax amnesty sudah berakhir. Total pengalihan dana yang masuk ke sistem keuangan Indonesia atau repatriasi mencapai Rp 147 triliun.

Dana-dana pulang kampung itu masuk melalui bank persepsi atau penampung (gateway) dana tax amnesty. Dari situ, ada dana yang masuk ke manager investasi (MI), ada yang masuk ke perusahaan efek-bank kustodian (PE-BK), ada juga yang menetap di produk bank seperti deposito.

Namun tak semuanya masuk ke penampung gateway dan ada juga yang ditempatkan ke investasi langsung.

Sesuai aturan turunan Undang-undang Pengampunan Pajak, MI dan PE-BK wajib melaporkan dana yang masuk ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Direktur Utama KSEI Frederica Widyasari Dewi menyampaikan, hingga akhir program tax amnesty yakni 31 Maret 2017, dana repatriasi yang masuk mencapai Rp 2,2 triliun, terdiri dari Rp 1,37 triliun di PE-BK dan Rp 830 miliar di MI. "Totalnya ada Rp 2,2 triliun," kata Kiki, panggilan akrab Frederica, di Jakarta, Kamis (6/4/2017).

Kiki mengatakan, jumlah gateway baik PE-BK maupun MI sebanyak 29 perusahaan, terdiri dari 16 PE-BK dan 13 MI.

Jumlah SID (Single Investor Identification) tercatat sebanyak 186 SID. Adapun jumlah rekening mencapai 216 akun, terdiri dari 106 SRE dan 110 IFUA.

SRE adalah Sub Rekening Efek yang membantu pemegang rekening dalam menyelenggarakan administrasi efek nasabah yang disimpan di KSEI. Sedangkan IFUA atau Investor Fund Unit Account adalah rekening investasi khusus tax amnesty.

Kiki mengatakan, berdasarkan sistem C-BEST (Central Depository and Book Entry Settlement System), dana dari PE-BK yang ditempatkan di saham mencapai Rp 1,23 triliun. Sementara itu, dana dari PE-BK yang ditempatkan di obligasi korporasi mencapai Rp 72 miliar.

"Yang ditempatkan di sukuk ada Rp 4 miliar, dan yang masih di RDN (rekening dana nasabah) ada Rp 68,62 miliar dan 78.262 dollar AS," kata Kiki.

Kiki menambahkan, berdasarkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-Invest), dana dari MI yang ditempatkan di reksa dana saham mencapai Rp 201,98 miliar, di reksa dana terproteksi mencapai Rp 765,03 juta, dan reksa dana pendapatan tetap sebesar Rp 484,43 miliar.

Adapun yang ditempatkan di reksa dana campuran sebesar Rp 44,24 miliar, dan di reksa dana pasar uang sebesar Rp 97,89 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com