Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Konsumsi Naik, Pertamina Jamin Elpiji 3 KG Aman Saat Ramadhan

Kompas.com - 10/04/2017, 14:51 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memprediksikan akan ada peningkatan konsumsi Elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi hingga 9 persen saat momen Ramadhan di Mei-Juni 2017 untuk wilayah DKI Jakarta.

Meski diprediksi ada peningkatan konsumsi Elpiji 3 Kg, Pertamina menjamin pasokan untuk wilayah Jakarta di momen Ramadhan tahun ini aman dan tidak akan terjadi kelangkaan.

(Baca: Elpiji 3 Kilogram Langka, DKI Gelar Operasi Penjualan Elpiji )

"Aman, biasanya ada kenaikan sekitar 5 persen atau paling besarnya sekitar 7 persen sampai 9 persen," kata Area Manager Communication & Relations JBB Pertamina, Yudi Nugraha kepada Kompas.com, Senin (10/4/2017).

Pada saat normal, Pertamina mengalokasikan 402.840 unit tabung untuk wilayah Jakarta. Artinya, jika permintaan melonjak hingga 9 persen, maka Pertamina harus mengalokasikan tabung gas sebanyak 439.095 tabung.

Adapun strategi Pertamina untuk meminimalisir kelangkaan Elpiji 3 Kg di wilayah Jakarta yakni dengan melakukan operasi pasar dan menetapkan harga jual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) pangkalan, yakni Rp 16.000.

Pelaksanaan operasi pasar akan dilakukan di beberapa titik lokasi di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan. Penyalurannya akan didukung oleh 245 agen serta 3.088 pangkalan yang tersebar di wilayah Jakarta.

Yudi menambahkan, terdapat hal yang unik, jika saat Ramadhan terjadi kenaikan konsumsi Elpiji 3 Kg di wilayah Jakarta, justru saat momen Lebaran Idul Fitri, konsumsi gas di Jakarta menurun.

"Kalau pas hari lebaran justru kenaikan sebagian pindah ke daerah karena banyak yang mudik," pungkas Yudi.

(Baca: Pertamina Pastikan Pasokan Elpiji 3 Kg di Jakarta Stabil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com