Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina EP Cepu Ingin Ambilalih Lapangan Jambaran Tiung Biru dari ExxonMobil

Kompas.com - 10/04/2017, 16:00 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

Pertamina EP Cepu

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC) tengah bernegosiasi secara intensif dengan ExxonMobil untuk mengambil alih pengembangan Jambaran Tiung Biru (JTB).

Direktur Utama Pertamina EP Cepu, Adriansyah mengatakan, pihaknya tengah melakukan negosiasi intensif dengan ExxonMobil, dan negosiasi ini diharapkan tuntas pada Mei 2017, sehingga Pertamina EP Cepu dapat segera mengeksekusi pengembangan lapangan tersebut secara penuh.

"Kami sudah menanda-tangani interim agreement pada Maret 2017, saat ini masa transisi sudah mulai berjalan. Kita tidak mau mundur, untuk menghindari potential loss selama kontrak," kata Adriansyah dalam rilisnya, Senin (10/4/2017).
 
Menurut Adriansyah, negosiasi ini sebagai tindak lanjut surat Menteri ESDM nomor 9/13/MEM.M/2017 tertanggal 3 Januari 2017 yang memerintahkan Pertamina untuk mengembangkan secara penuh lapangan JTB dan menyelesaikan perbahasan dengan ExxonMobil secara business to business (B to B).

Memang masih ada permasalahan yang harus dituntaskan antara Pertamina EP Cepu dan Exxon, tetapi alih kelola JTB ini terkait dengan pengembangan lapangan gas yang diandalkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur tetap ditargetkan selesai Mei 2017.

Setelah negosiasi tuntas, diharapkan 2020 sudah dapat berproduksi. Saat ini Pengembangan Lapangan JTB sedang dalam pelaksanaan EPC Early Civil Work (ECW). Di Blok Cepu ini Pertamina EP Cepu memiliki saham 45 persen, Ampolex 24,5 persen, Exxon 20,5 persen dan BUMD 10 persen.

Di tengah harga minyak  cenderung menurun, produksi Banyu Urip kini menjadi andalan untuk menopang produksi nasional. Pada tahun 2017 ditargetkan produksinya mencapai 200.000 barel per hari (BOPD).

Namun, yang menarik, sebelum mencapai produksi puncak, kata Adriansyah, pada saat harga minyak di atas 100 dollar Amerika Serikat (AS) per barel, lapangan Banyu Urip yang dioperasikan oleh ExxonMobil sudah mampu melakukan produksi untuk menopang kinerja Pertamina.

"Meski produksinya masih kecil, tetapi sudah ikut menyumbang kinerja finansial perusahaan, tetapi yang lebih penting dapat membuktikan sebagai mitra yang aktif bagi ExxonMobil," pungkas Adriansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com